Happy reading!
*
*
*Terlihat seorang wanita sedang berkutat didapur, ia sedang memasak sarapan untuk suaminya. Dirasa sudah selesai ia pun bergegas kekamar untuk membangunkan Fazo.
Saat membuka pintu hal pertama yang ia lihat di tempat tidur Fazo masih bergelung dengan selimut, wajah yang selalu menampilkan raut datar itu sekarang begitu tenang terlihat menggemaskan. Sebenarnya ia tak tega membangunkan Fazo karna suaminya tertidur begitu pulas, namun pagi ini Fazo harus kekantor karna tadi sekertaris nya memberitahu jika ada meeting dengan klien penting.
" Mas bangun udah pagi " ucap Fazo seraya mengelus pelan rambut suaminya. Bukannya bangun Fazo malah tambah pulas karna terasa nyaman saat Nia mengelus rambutnya.
Karna gemas akhirnya Nia pun memencet pelan hidung mancung itu. Perlahan-lahan mata tajam itu pun terbuka.
Fazo tersenyum karna yang ia lihat pertama yaitu Nia " Morning sayang "
" Pagi, ayo bangun sekarang "
" Gamau masih pagi ini "
" Tadi sekertaris kamu ngasih tau katanya pagi ini ada jadwal meeting penting sama klien "
" Ko kamu ga ngasih tau "
" Barusan kan aku ngasih tau mas " greget Nia
Fazo membulatkan mulutnya membuat huruf o dengan muka lugunya " Yaudah tolong bantuin aku kekamar mandi ya " Nia pun hanya mengangguk seraya membantu Fazo.
Setelah menunggu terlihat Fazo lebih fresh dari sebelumnya, ia pun membantu memakaikan dasi. Fazo hanya diam saat mendapatkan perlakuan seperti ini. Untuk pertama kalinya Nia membantu memakaikan dasi. Ia benar-benar bahagia saat Nia melayani nya dengan baik meskipun ia begitu merepotkan. Fazo menatap Nia tanpa berkedip ia sedang mengagumi makhluk ciptaan Tuhan yang terlihat sempurna dimatanya.
" Mas " Fazo mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya, ada apa.
" Kamu kenapa ko bengong? "
" Sini deketan " Nia mengernyit heran namun tak ayal ia melakukan perintah suaminya.
Fazo pun mengecup kening Nia " morning kiss " Nia yang mendapatkan perlakuan seperti membuat pipinya terasa begitu panas ia pun segera beranjak untuk dan mendorong kursi Fazo. Sedangkan Fazo terkekeh geli melihat muka istrinya yang merah menahan malu.
" Mas tadi aku mas, cobain deh " ucap Nia seraya menyuapkan makanan hasil buatannya.
Fazo terdiam masakan Nia rasanya tak pernah berubah seperti saat ia pertama kali makan masakan Nia, sangat enak dan menggugah selera " Enak banget aku suka, tapi kamu jangan tiap hari ya masaknya "
" Loh kenapa, katanya kamu suka " Ucap Nia seraya menunduk sedih.
" Bukan gitu aku takut kamu kecapean, kamu harus ingat sekarang kamu lagi hamil, perlu istirahat yang cukup " dengan sabar Fazo memberi pengertian dengan begitu lembut agar istrinya tak tersinggung dengan perkataannya.
" Lagian kegiatan kamu banyak Nia, kuliah, ngerjain tugas, ditambah kamu harus ngurusin aku yang cacat ini. Aku ngerepotin banget kamu ya, so-soan mau jagain tapi buktinya kamu yang jagain aku " sambung Fazo seraya menunduk sedih. Merasa bersalah karna gara-gara dirinya seperti ini ia tak bisa mengurus diri sendiri.
" Ko kamu ngomong gitu sih aku ga ngerasa di repotin ko lagian ini udah tugas aku sebagai istri buat ngurusin kamu. Lagian kamu bisa ko jagain aku kalo udah sembuh. Jangan ngomong kaya gitu mas aku ga suka " Fazo hanya tersenyum tipis mendengar perkataan Nia. Ia merasa amat bersyukur mempunyai istri yang bisa menerima keadaannya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANIA (End)
Teen Fiction( BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA! ) Hanya kisah klise tentang perjodohan yang dilakukan orang tua nya dengan anak sahabatnya. Dia harus menikah dengan orang yang belum ia kenal sama sekali. Dengan perjodohan ini orang tua nya ingin Nia mendapatkan y...