Kalian pasti tau caranya menghargai karya seseorang. Jadi tolong jangan jadi silent reader ya🤗
Happy reading guys!
*
*
*Terlihat dua insan duduk ditaman menikmati hamparan bunga yang memanjakan mata. Sedari tadi mereka berdua sibuk dengan kegiatan masing-masing. Si wanita yang tak henti berdecak kagum melihat bunga-bunga disekitar taman sedangkan sang pria yang tak henti mengangumi paras cantik wanita disampingnya.
" Langitnya cantik ya " ucap pria itu memecahkan keheningan diantara mereka berdua.
" Iya " jawab seadanya dengan mata terus menatap kagum bunga-bunga didepannya.
" Udaranya sejuk ya "
" Iya "
" Pemandangannya bagus "
" Iya "
Merasa geram dengan jawaban wanita disampingnya seketika ide jahil pun muncul " Kamu suka aku kan "
" Iya " wanita itu pun terdiam sesaat saat menyadari perkataan pria disampingnya. Tanpa sadar pipinya terasa panas.
" Ih apaan sih Gibran " kesalnya berusaha menjawab sesantai mungkin.
Pria itu hanya terkekeh geli " abis dari tadi diajak ngobrol jawabnya iya terus kaya ga ada kata lain "
" Ya ya suka-suka aku lah " sewotnya
" Iya deh, tapi emang bener ya "
" Bener apa? " Tanya Nia
" Kamu suka sama aku " tanya Gibran seraya menaikturunkan alisnya.
" Dih y-ya engga lah " gugup Nia seraya memalingkan wajahnya agar Gibran tak melihat semburat merah dikedua pipinya. Namun hal itu percuma saja karna nyatanya Gibran sudah melihatnya.
Gibran tersenyum miring " Engga ko blushing kaya gitu "
" I-ini kebanyakan pake blush-on nya "
" Blush-on apaan tadi pipinya biasa-biasa aja tuh " goda Gibran hal itu membuat memukul-mukul lengan Gibran untuk melampiaskan rasa kesalnya. Karna sedari tadi pria itu terus menggodanya.
" Nyebelin banget sih " ucapnya dengan tangan tanpa henti memukuli Gibran.
" A-aduh sakit Nia AW ampun Nia sakit banget " ucap Gibran pura-pura kesakitan.
Sontak Nia pun menghentikan aksinya " mana yang sakit? Maaf ya aku mukulnya kekencengan " ucapnya dengan khawatir.
" Tapi boong pal pale papale " ucap Gibran seraya memeletkan lidahnya setelah itu ia berlari menjauhi Nia.
" Bener-bener nyebelin ya. Gibran " teriaknya mengejar Gibran.
" Wleee larinya lambat banget kaya siput " ejeknya seraya menatap Nia yang tertinggal jauh dibelakang.
Saat akan melanjutkan larinya tiba-tiba dadanya sebelah kiri terasa sakit. Tangan dan wajahnya pun mulai mengeluarkan keringat dingin.
Hap
" Kena kamu hah mau lari kemana lagi " ucap Nia seraya memeluk Gibran dari belakang.
Dirasa tak mendapatkan jawaban dari sang empu Nia pun menarik tangan Gibran betapa terkejutnya saat ia melihat wajah pria itu berubah pucat dengan keringat membanjiri wajahnya.
" Gibran kamu kenapa " tanyanya dengan raut khawatir yang tak bisa ditutupi.
" A-aku gapapa " ucap Gibran setenang mungkin padahal dadanya terasa sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANIA (End)
Teen Fiction( BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA! ) Hanya kisah klise tentang perjodohan yang dilakukan orang tua nya dengan anak sahabatnya. Dia harus menikah dengan orang yang belum ia kenal sama sekali. Dengan perjodohan ini orang tua nya ingin Nia mendapatkan y...