PART 13

2.2K 105 4
                                    

Happy reading!

*
*
*

Dipagi hari terlihat sepasang suami istri yang sedang tertidur begitu nyenyak. Mereka berpelukan begitu erat saling menghangatkan satu sama lain. Hingga sang wanita pun terbangun. Ia merasa terkejut karna ada yang memeluknya dan ia baru menyadari ternyata itu Fazo suaminya.

Memang setelah acara pelukan dan saling memaafkan dengan suami dan mertuanya kemarin, Fazo dan Nia memutuskan menginap dirumah orang tua Nia. Karna Fira masih merindukan anak bungsunya.

Nia menatap fazo, jarinya menelusuri setiap pahatan sempurna itu. Suaminya begitu tampan dengan alis tebal, hidung mancung, bulu mata lentik, bibir sedikit tebal berwarna merah ceri dan jangan lupakan rahang yang begitu tegas. Benar-benar tampan, ucap Nia dalam hati.

" Mengagumi ku hm? " tanya Fazo dengan suara serak khas orang bangun tidur. Nia mematung ia kira Fazo belum bangun. Karna tadi  terlilhat tidur begitu nyenyak.

" Kenapa ko berhenti? " Tanya Fazo sekali lagi seraya membuka mata. Hatinya menghangat karna saat bangun pertama kali yang ia lihat wajah cantik istrinya.

Dengan muka merah padam Nia memalingkan muka kesamping, enggan menatap Fazo. Ia sangat malu karna tertangkap basah memerhatikan Fazo saat tidur.

Fazo hanya terkekeh geli melihat tingkah Nia yang terlihat begitu menggemaskan dimatanya. Sebenarnya saat Nia bergerak dalam pelukannya ia terbangun, namun ia urungkan karna terlalu malas membuka mata.

" Loh ko muka nya merah kamu demam? " Ledek Fazo

" Mas fazooooo " rengek Nia dengan menatap suaminya.

" Dalem sayang " seraya mencium kening Nia begitu lama. Sedangkan Nia mematung dengan perlakuan Fazo barusan. Perlakuannya begitu manis. Ini memang hal sederhana namun membuatnya sangat bahagia.

Karna tak kuat dengan sikap manis Fazo barusan ia langsung menyembunyikan mukanya didada bidang sang suami. Fazo pun memeluk Nia erat dengan tangan kiri mengelus rambut Nia dengan lembut. Sungguh ia merasa bahagia dengan momen ini. Rasanya sangat bersyukur karna Nia memberi kesempatan. ia bisa merasakan hal sederhana namun perutnya terasa banyak kupu-kupu berterbangan.

" Kamu tau? Aku bahagia banget saat bangun aku liat muka cantik kamu. Aku bersyukur bisa sama kamu lagi " ucap Fazo begitu lembut dengan tangan tak pernah berhenti mengelus rambut sang istri.

Nia mendongak agar bisa menatap Fazo " Aku juga bahagia mas, aku merasa mimpi dengan apa yang terjadi sekarang. Aku hanya bisa berharap dan berdoa semoga perlakuan kamu bukan sesaat "

Fazo tersenyum saat mendengar ucapan Nia. Ia juga berharap seperti itu semoga ia tak menyakiti Nia...lagi. " nanti siang kita pulang kerumah kita ya. Gaenak kalo disini terus "

" Gaenak atau gabisa berduaan? " Ucap Nia seraya menaik turunkan alisnya menggoda Fazo.

" Dua-dua nya " balas Fazo seraya terkekeh.

" Yaudah sekarang aku anterin kamu kekamar mandi ya "

" Ngapain? Mau mandi bareng? " Goda Fazo dengan muka konyolnya

" Apa sih cuma nganterin ya lagian mandi mah sendiri-sendiri aja " ketus Nia seraya membantu Fazo untuk kekamar mandi.

Setelah ritual mandinya, Nia dengan setia mendorong kursi roda sang suami  untuk menuju keruang makan. Untung mereka tidur dikamar tamu yang berada dilantai bawah jadi Nia tak kesusahan untuk membantu Fazo turun.

" Pagi yah bun " sapa Nia dan Fazo bersamaan.

" Pagi sayang sini sarapan " ajak Fira saat melihat anak dan menantunya sudah ada disini.

KANIA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang