PART 17

1.5K 81 5
                                    

Happy reading!

*
*
*

Sedari tadi Fazo mendiamkan Nia. Ia masih kesal dengan kejadian tadi. Apalagi Nia tak menjelaskan apa-apa tentang lelaki asing tadi. Yang lebih membuatnya naik darah Nia tak membujuknya sama sekali. Bahkan Nia sekarang ikut mendiamkannya.
Sungguh moodnya benar-benar hancur.

Tapi ia merasa bingung kenapa saat melihat dirinya lelaki asing itu merubah raut wajahnya menjadi datar dengan mata yang begitu menatap tajam seakan mengintimidasi nya. Padahal ia baru pertama kali bertemu jadi mana mungkin ia mempunyai masalah pada lelaki itu bukan.

Sedangkan Nia hanya terkekeh geli melihat wajah masam suaminya itu. Sebenarnya ia ingin membujuk Fazo, namun ia takut suaminya itu sedang diliputi amarah, lalu berbuat kasar padanya. Didalam kamar hanya terjadi keheningan, Karna merasa bosan Nia pun beranjak ingin pergi kelantai bawah.

" Dasar ga peka " gumam Fazo saat melihat istrinya membuka pintu.

" kenapa mas " tanya Nia seraya menahan tawanya.

Fazo menatap Nia dengan datarnya " GA "

" Biasa aja kali gausah ngegas gitu " ucap Nia nada sedikit nyolot.

Wajah Fazo berubah menjadi merah dengan deru nafas memburu karna menahan kesal " NIAAAA " teriaknya.

" Kenapa sayang " Mendengar itu Fazo menjadi salah tingkah karna baru pertama kali istrinya itu memanggil sayang.

" Kamu yang kenapa suami marah bukannya dibujuk malah balik diemin aku " ucap Fazo seraya mencebikan  bibirnya sebal.

Melihat itu Nia menahan gemas karna suaminya itu yang tadinya terlihat seperti singa kini berubah menjadi kucing begitu menggemaskan.
" terus aku harus gimana "

Fazo melotot tak percaya " Kamu masih nanya? Ya harusnya bicara baik-baik sama aku dong, rayu aku, atau apalah gitu bukannya dicuekin terus " ucap Fazo dengan menggebu-gebu.

" Ohhh seperti itu "

" Yaudah cepet bujuk "

" Lah mau banget dibujuk sama aku " ejek Nia. Mendengar itu Fazo merubah raut wajahnya begitu masam.

" Kamu bener-bener ya ngeselin banget, tau lah aku marah" ujar Fazo melipat tangannya didada seraya memalingkan mukanya.

" Dih marah ko ngasih tau " sinis Nia

" Sayanggggggg " rengek Fazo

" Apa lagi mas " ucap Nia geram

Fazo tak menjawab melainkan terus menatap istrinya dengan mata yang sedikit berkaca-kaca. Melihat itu Nia merasa tak tega akhirnya ia pun mendekati Fazo dan memeluknya. Dengan segera Fazo pun membalas pelukannya begitu erat.

Setelah cukup lama Fazo pun mengurai pelukannya " Kamu gaada niatan buat nyeritain sesuatu gitu "

Dahi Nia sedikit bergelombang merasa bingung dengan ucapan sang suami " Cerita apa "

" Itu loh yang tadi siang "

" Yang mana sih mas "

" Itu yang kamu pelukan sama lelaki lain didalam rumah, mana tadi ketawa-ketawa lagi "

" Ohh dia itu kakak lelaki aku " ucap Nia begitu santai. Sedangkan Fazo hanya melongo dengan mulut terbuka merasa terkejut akan hal itu.

" kok kamu ga ngasih tau aku sih " kesal Fazo, hancur sudah imagenya didepan kakak iparnya.

KANIA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang