Kalian pasti tau caranya menghargai karya seseorang. Jadi tolong jangan jadi silent reader ya🤗
Happy reading guys!
*
*
*Hari demi hari terus berjalan. Terlihat seorang pria yang sedang berteduh diemperan toko. Tubuh yang terlihat kurus dengan tangan terdapat amplop coklat, tak lupa baju yang sedikit kucel karna dari pagi sampai tengah hari terus mendatangi perusahaan-perusahaan besar yang sedang membuka lowongan pekerjaan. Namun posisi yang diinginkan itu terlalu rendah untuk dirinya yang jelas-jelas mantan CEO perusahaan besar. Ternyata sesusah ini mencari pekerjaan apalagi dikota besar seperti ini. Meskipun ia pernah mengelola perusahaan besar namun tak dapat dipungkiri jika itu tak menjadi jaminan untuk ia dengan mudah mendapatkan pekerjaan berpangkat tinggi.
Memang setelah perceraian harta benda yang dimilikinya raib seketika. Rumah, koleksi mobil serta barang-barang mewah lain ludes ia jual karna tak mampu membayar gaji semua karyawan dan untuk menutupi kerugian proyek yang telah gagal total. Hingga ia harus tinggal di sebuah kontrakan kecil yang begitu sempit. Dan sekarang dirinya juga harus mencari kerja untuk membiayai hidupnya sendiri.
Ngomong-ngomong mengenai orang tuanya, Fazo tak tau kabar mereka. jujur saja setelah apa yang terjadi dirinya malu karna terlalu banyak mengecewakan Adit dan Zara namun disatu sisi ia juga sangat merindukan mereka. Begitu pula pada anaknya Ken.
Back to topik saat mengistirahatkan diri matanya tak sengaja melihat warung makan yang ada disebelahnya. Tanpa sadar tangannya memegang perut yang terus berbunyi sedari tadi yang belum diisi apa-apa. Beberapa kali ia meneguk ludah saat melihat orang-orang yang sedang makan begitu lahap dengan lauk pauk yang terlihat begitu menggiurkan. Dengan pelan kakinya pun perlahan mendekati warung itu.
" Mau makan apa mas " tanya ibu pemilik warung.
Matanya melihat etalase didepannya " Bu nasi pake ayam kecap berapa ya " tanya Fazo saat melihat makanan favoritnya.
" 25 ribu mas "
Tangannya merogoh sakunya, ternyata ia hanya membawa uang berwarna ungu 1 lembar.
" Tapi Bu saya cuma punya uang 10 ribu "
" ga punya uang ko so soan mau makan enak, uang segitu cuma cukup buat nasi sama telor " ketusnya
" Yaudah Bu gapapa itu aja " ucap Fazo seraya mendudukan diri.
Saat makanan datang dengan lahap Fazo memakannya. Sesekali matanya terus menatap ayam kecap dietalase yang begitu ia inginkan namun tak mampu membeli.
" Bu ini uangnya " ucap Fazo saat piring didepannya sudah bersih tak tersisa.
" Makasih, lain kali punya banyak uang dulu mas baru bisa makan enak " sindir si ibu. Fazo pun hanya mengangguk saja setelah itu ia pergi dari tempat itu.
Ditempat lain Viona sedang menunggu sang kekasih pulang. Wajah bahagia begitu terpancar saat melihat benda kecil ditangannya. Semoga dengan adanya ini membuat David segera menikahinya. Jujur saja ia lelah jika harus berpacaran terus menerus seperti ini.
" AKU PULANG SAYANG " teriak David yang baru pulang.
Dengan cepat ia memeluk sang pria dengan erat " keliatannya bahagia banget ada apa nih " tanya David saat melihat Viona yang menyambutnya dengan senyum begitu lebar.
" Taraaaaaaa " ucap Viona seraya menyodorkan tiga buah benda kecil ditangannya.
David pun mengambil benda itu yang ternyata tespeck, seketika tubuhnya menegang saat melihat ada tanda garis dua yang tertera di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANIA (End)
Teen Fiction( BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA! ) Hanya kisah klise tentang perjodohan yang dilakukan orang tua nya dengan anak sahabatnya. Dia harus menikah dengan orang yang belum ia kenal sama sekali. Dengan perjodohan ini orang tua nya ingin Nia mendapatkan y...