Kalian pasti tau caranya menghargai karya seseorang. Jadi tolong jangan jadi silent reader ya🤗
Happy reading guys!
*
*
*
" Ih ko tinggi banget sih mana sampe " gerutu Nia saat susu ibu hamil teletak di rak lumayan atas. Ingat Nia tergolong bertubuh mungil hingga cukup susah untuk menjangkaunya padahal ia sudah berjinjit namun tetap tak sampai.Namun saat berusaha menggapainya, ada tangan kekar yang mengambil kotak susu itu.
" Kalo ga bisa itu minta tolong bukannya maksain kaya gini udah tau boncel " ucap orang itu seraya menyodorkan kotak susu ibu hamil
Nia terdiam sebentar merasa familiar dengan wajah itu " kamu bukannya cowo yang nolongin aku di mall kan " tanya Nia,
" Sama-sama " setelah mengucapkan itu pria itu langsung pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan Nia pada dirinya.
Si ibu hamil hanya melongo melihat tingkah pria itu padahal ia belum mengucapkan terimakasih tapi pria itu sudah berkata seperti itu.
" Dasar nyebelin " Nia pun bergegas menuju kasir karna dirasa semua yang ia inginkan sudah ada di keranjang belanjaannya.
" Totalnya jadi seratus dua puluh ribu rupiah mba " Nia mengangguk, ia merogoh tasnya, tapi barang yang ia cari tak ada. padahal ia sudah mengobrak-abrik isi tas nya. Nia menepuk keningnya pelan ia baru ingat ia lupa memasukan dompet nya sendiri. Kenapa bisa ceroboh gini sih. Ucapnya dalam hati.
" Mba kayanya saya ga ja- "
" Ini mbak tolong totalin sekalian l sama yang punya dia " ucap pria yang baru saja datang dengan barang yang ia pegang. Nia dengan cepat melihat kesamping ternyata pria yang tadi menolongnya mengambil susu.
" Total belanjaannya sama mba disebelah semuanya jadi dua ratus dua puluh ribu rupiah mas " pria mengeluarkan dua lembar uang merah dan satu lembar uang biru.
" Kembaliannya ambil aja " setelah itu ia pun melengos begitu saja tanpa menghiraukan wanita yang terus menatap nya.
Melihat pria itu pergi, Nia segera mengambil belanjaannya untuk mengejar pria asing itu.
" Hey tunggu " teriaknya seraya mengetuk pintu jendela mobil yang ditumpangi pria aneh itu.
" Kenapa? " Tanyanya seraya membuka jendela mobil.
" Makasih udah nolongin aku untuk kesekian kalinya " ucap Nia begitu tulus. Pria itu hanya menganggukan kepalanya.
" Nama kamu siapa? "
" Gibran "
" Oh, sekali lagi makasih Gibran. Kenalin nama aku Nia "
Pria itu hanya mengangguk. Saat melihat Nia celingak-celinguk mencari taksi ia merasa kasian apalagi wanita itu sedang hamil besar " Naik " suruh pria itu.
" Maksudnya? "
" Naik saya antar kamu pulang " ucapan pria itu membuat Nia kembali melongo. Apa-apaan ini! Jangan bilang jika pria itu akan menculiknya dan menjual organ-organ tubuhnya.
" Saya ga akan nyulik manusia ribet seperti betina " ujar pria itu ketika melihat wajah Nia yang terlihat ketakutan.
Nia mendengar itu membulatkan matanya bagaimana bisa pria ini bisa mengetahui pemikirannya. Apakah dia cenayang?.
" Saya bukan cenayang " Lagi-lagi Nia terdiam mendengar penuturan pria itu.
" mau saya antar atau engga " Nia bergeming ditempat ia bingung, Jika ia ikut pria asing ini ia takut pria itu berbuat hal yang tidak-tidak. Tapi jika ia naik taksi sedari tadi ia melihat sekeliling tak ada satu pun yang lewat. Hanya terlihat jalanan yang cukup sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANIA (End)
Teen Fiction( BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA! ) Hanya kisah klise tentang perjodohan yang dilakukan orang tua nya dengan anak sahabatnya. Dia harus menikah dengan orang yang belum ia kenal sama sekali. Dengan perjodohan ini orang tua nya ingin Nia mendapatkan y...