EXTRA PART III

1.9K 63 3
                                    

Happy reading guys!

Jangan lupa vote, komen dan share cerita ini ke temen-temen kalian!!

*
*
*

" om Bala culang mana bisa seperti itu " protes Ken saat Bara mengintip disela-sela jarinya untuk melihat dimana tempat bersembunyi Ken.

" Om ga pernah curang sayang "

" Terus kenapa ngintip "

" Om ga ngintip "

Ken memicingkan matanya " bohong "

" Engga "

" Bohong "

" Engga Ken "

" Om bohong " perdebatan itu terus berlanjut tanpa ada yang menghentikan.

Begitulah jika Bara dan Ken dipertemukan. Dua pria berbeda generasi itu selalu tak pernah akur. Sekalinya akur hanya karna ada maunya saja. Namun itu membuat suasana rumah semakin meriah.

Perdebatan diantara mereka berdua pun tak luput dari pandangan Nia. Wanita itu hanya menggelengkan kepalanya.

Wanita itu pun menatap kearah hamparan langit biru, menerawang kejadian dimasa lalu yang begitu menyakitkan. Namun kehidupan Nia kini berubah drastis. Setalah kejadian haru biru minggu lalu Gibran dengan  cepat menghalalkannya. Dan sekarang ia menyandang gelar nyonya muda Addison.

Ia sangat bersyukur mempunyai mertua dan suami yang begitu menyayangi dengan tulus. Keluarga besar Addison pun menyambutnya dan Ken dengan hangat. Bahkan mereka memperlakukan dengan sangat baik. Nia lagi-lagi bersyukur dipertemukan dan dikelilingi orang-orang baik dan menyayanginya dan Ken sepenuh hati. Dan hari-harinya kini penuh warna dengan dihiasi kebahagiaan bertubi-tubi.

Setelah kejadian dulu pernikahannya dipenuhi drama yang berujung menyedihkan. Ia berharap pernikahannya kali ini dilimpahi kebahagiaan dan hanya maut yang memisahkannya dengan Gibran.

" Kenapa hm " tanya Gibran seraya memeluk erat istrinya dari belakang.

" Aku gapapa " ucapnya seraya mengelus rambut tebal pria itu.

" Jangan bohong sayang, kamu kenapa " tanyanya lagi seraya membalikkan Nia agar menatap dirinya.

Nia tersenyum tipis " Aku hanya mengingat kejadian dulu. Dimana pernikahanku dari awal sudah kacau balau hingga Ken menjadi korban. Dulu kehidupanku sangat berat karna ada saja permasalahan yang harus ku lalui. Namun ternyata dibalik semua itu, sekarang aku mendapatkan apa yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya. Ternyata Tuhan sangat adil kepadaku mas "

" Jangan diingat dan menoleh terus kebelakang cukup disimpan dan jadikan sebagai pelajaran aja sayang " ucap Gibran seraya tersenyum.

Wanita itu pun mengangguk menyetujui " Makasih udah nerima janda anak satu ini untuk menemani sisa-sisa hidup mu mas" ucap Nia seraya terkekeh kecil. Mengingat dirinya mendapatkan seorang pria lajang yang masih perjaka ting-ting.

" Terimakasih kembali kamu udah mau menjadi pendamping hidup seorang pria yang banyak kekurangan ini " ujar Gibran seraya mengikis jarak diantara mereka hingga hidung mereka saling bersentuhan. Baru saja Gibran akan menempelkan bibirnya, namun diurungkan karna mendengar suara lantang yang menggangu momennya.

" Woy kalo mau cipokan dikamar sana disini masih ada anak kecil " teriak Bara yang jaraknya tak jauh dari pasangan suami istri itu. .

" Sirik aja makanya nikah " ketus Gibran merasa kesal karna gagal mencicipi bibir tipis Nia yang begitu candu untuknya.

KANIA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang