Kalian pasti tau caranya menghargai karya seseorang. Jadi tolong jangan jadi silent reader ya🤗
Happy reading guys!
*
*
*Fazo membawa mobil dengan kecepatan tinggi. Ia begitu emosi mendengar pengakuan dari wanita itu. Hingga ia memberhentikan laju mobilnya didepan sebuah rumah.
" ARHHHGGGG " teriak Fazo frustasi dengan sesekali kepalanya ia benturkan pada stir mobil. Ia tak menyangka Viona selama ini hanya m manfaatkan uangnya saja. Dan sekarang ia sadar jika ia tak mencintai wanita itu, ia hanya terobsesi.
Sekarang ia harus bagaimana, harus melakukan apa. Perusahaannya hancur, orang tua serta sahabatnya menjauhinya dan sekarang pernikahannya dengan Nia sudah diujung tanduk. Ia tak tau harus berkeluh kesah dan pulang kemana karna rumahnya tempat mengadu sudah pergi.
Benar apa yang dikatakan para sahabatnya jika dirinya begitu bodoh. Andai jika dulu ia tak terbuai dengan nafsu setan mungkin semua ini tak akan terjadi. Dan sekarang ia merasa hidup sendirian.
Hingga matanya tak sengaja melihat seorang pria yang sedang menggendong anak laki-lakinya dengan sesekali mengajaknya berbicara yang membuat pria kecil tersenyum lebar. Ia jadi menginginkan posisi pria itu. Dimana ia dapat mencium dan memeluk anaknya sesuka hati.
Fazo menatap rumah didepannya sejenak. Memantapkan hati untuk memasuki pekarangan rumah itu.
Dengan langkah gontai ia mendekati bangunan megah didepannya. Ia mengernyit heran ketika di depan pintu rumah itu ada dua orang berbadan kekar dari penampilan seperti bodyguard. Namun dirinya tak ambil pusing dan tak peduli kedatangannya kesini hanya untuk menemui orang yang begitu ia rindukan.Langkahnya terhenti ketika salah satu diantara mereka menghalangi jalannya.
" Minggir " ucap Fazo begitu dingin seraya menatap datar pria itu.
" Pergi tuan rumah ini tak menerima tamu " usirnya kala melihat siapa yang datang. Ia ingat jika bosnya melarang pria itu masuk kedalam kediamannya.
" Saya menantu pemilik rumah ini, jadi sekarang anda minggir " ucap Fazo penuh penekanan namun pria berbadan kekar tak menghiraukan ucapannya.
Karna kesal ia memukul pria itu " Gue bilang minggir anjing gue mau masuk " teriaknya begitu keras.
" Saya tak akan minggir lebih baik ada Pergi sebelum saya seret" ucap pria berbadan kekar itu seraya sesekali mengusap sudut bibirnya yang meneteskan darah.
Baru saja Fazo akan memukul pria dihadapannya namun terhenti ketika seorang wanita berpostur mungil muncul dibalik pintu. Wanita itu cukup terkejut saat tau siapa yang membuat kegaduhan dirumahnya. Apalagi saa melihat salah satu bodyguardnya terluka.
Ngomong-ngomong tentang bodyguard itu ulah Jasson. Ia yakin Fazo tidak akan berhenti mengganggu putrinya. Hingga ia memutuskan menyuruh dia orang untuk menjaga keluarganya terutama sang putri.
" Biarkan dia masuk " perintahnya pada sang bodyguard.
" Tapi nona tuan jass--- "
" Saya bilang biarkan dia masuk alex " akhirnya mau tak mau pria bernama Alex pun membiarkan Fazo masuk.
" Ngapain lagi kamu kesini " tanya Nia, matanya terus menatap datar pria itu.
Bukannya menjawab Fazo memeluk tubuh mungil itu dengan erat. Ia begitu membutuhkan pelukan Nia jika sedang seperti ini karna pelukan istrinya lah yang mampu menenangkan dirinya. Dan tak dapat dipungkiri ia begitu merindukan Nia. Sedangkan Nia mematung sesaat ia terkejut pria dihadapannya begitu lancang memeluk dirinya. Meskipun Fazo masih suaminya namun tetap saja ia tak mau disentuh oleh manusia sampah' seperti pria didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANIA (End)
Teen Fiction( BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA! ) Hanya kisah klise tentang perjodohan yang dilakukan orang tua nya dengan anak sahabatnya. Dia harus menikah dengan orang yang belum ia kenal sama sekali. Dengan perjodohan ini orang tua nya ingin Nia mendapatkan y...