PART 48

1.3K 122 4
                                    

Kalian pasti tau caranya menghargai karya seseorang. Jadi tolong jangan jadi silent reader ya🤗

Happy reading guys!

*
*
*

Seorang wanita terlihat melangkah dengan begitu lunglai dengan sesekali tangannya mengelus perut yang mulai membuncit. Pikirannya tengah dipusingkan dengan anak yang ada dalam perutnya. Pasalnya ia tak tau pada siapa ia harus meminta pertanggungjawaban karna yang jelas David tak menginginkan anak ini.

Ia pernah melakukan percobaan mengugurkan anak ini tapi nyatanya tak ada hasil sama sekali. Anak ini begitu kuat hingga dengan cara apapun masih tetap bertahan mungkin sudah seharusnya anak ini ada. Lalu jika anak ini hidup biayanya dari mana. Ia tak berpenghasilan bagaimana menghidupinya. 

" Arghhhh sial gara-gara anak ini gue kehilangan semuanya " gumamnya penuh kekesalan.

Saat melihat sekitar dari kejauhan matanya tak sengaja melihat seorang pria yang begitu sangat ia kenali.

" Fazo? Loh pake mobil bukannya dia bangkrut? Atau jangan-jangan dia udah kaya lagi? Tapi uang dari mana?" Tanya pada dirinya sendiri dengan kening bergelombang.

" ah bodoamat lah dia dapet uang dari mana itu bukan urusan gue. Yang jelas gue bisa minta pertanggungjawaban ke dia. Hidup gue enak lagi deh. Lagian gue yakin dia bakal nerima gue lagi kaya dulu " ucapnya penuh keyakinan.

" Tapi gimana caranya gue samperin dia mana mungkin kan gue langsung Dateng gitu aja " gumamnya pelan. Hingga sebuah ide muncul diotak liciknya.

Saat melihat laju mobil Fazo mendekat kearahnya dengan cepat ia menyebrang dan menjatuhkan dirinya seolah-olah ia tertabrak mobil Fazo.

" ARGHHHHHHHH " teriak wanita itu seraya pura-pura mengaduh kesakitan saat mendengar suara langkah kaki mendekatinya.

" Mba maaf saya ga sengaja. Mba gapapa? ada yang lu-- " ucapan pria itu terhenti ketika melihat wanita yang tak sengaja ia tabrak.

" Fazo " panggil wanita itu dengan nada seolah-olah terkejut.

Sedangkan yang disebut namanya hanya terdiam mematung melihat wanita yang sangat begitu ia kenali. Namun wanita itu dari segi penampilan begitu berbeda drastis. Tak ada barang mewah yang menempel tubuhnya.

Membuat didalam kepalanya dipenuhi banyak pertanyaan namun ia mengenyahkan semua itu toh bukan urusannya lagi.

" Fazo bisa tolong bangunin aku, kaki aku sakit " ucapan itu membuatnya tersadar kembali. Dengan ogah-ogahan pria itu pun membantu wanita yang tak sengaja ia tabrak. Matanya memindai dari atas hingga bawah memastikan jika wanita itu tak mengalami luka serius.

" Sekali lagi maaf, permisi "

" Zo kamu mau kemana? Kamu ga mau tanggung jawab atas apa yang kamu perbuat? " Ucap wanita itu dengan menahan pergelangan tangan Fazo dengan erat.

Tak disangka tanpa perasaan Fazo menghempaskan tangan yang dengan lancang memegang dirinya " jangan pernah sentuh gue dengan tangan kotor Lo Viona " ujar Fazo dengan penuh penekanan disetiap kalimat.

" Tanggung jawab buat apa? jelas-jelas aja Lo ga kenapa-napa jadi stop buat drama gue udah muak " sambungnya lagi.

" Bukan itu yang aku maksud. Kamu liat didalam perut ini ada bayi yang jelas-jelas ini anak kamu " rujuk Viona kearah perut yang terlihat membuncit.

KANIA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang