Happy reading guys!
*
*
*Saat ini Fazo sedang berada di kantor. Awalnya ia ingin bermanja ria dengan istrinya. Namun Nia menolak keras Fazo untuk membolos kerja. Akhirnya ia pun menuruti kemauan istrinya daripada marah lagi bisa-bisa ia yang kelimpungan sendiri. Tapi bukannya bekerja Fazo malah melamun entah lah pikirannya benar-benar sedang tidak fokus. Padahal dirinya sudah berbaikan dengan Nia namun entah kenapa kejadian kemarin terus terngiang-ngiang dipikirannya.
Ekhm
Mendengar itu membuat lamunannya buyar. Ia sedikit terkejut ketika ketiga sahabatnya sudah duduk anteng dikursi yang sudah disediakan dengan mata yang terus menatapnya intens. Memang ia menyuruh mereka datang kesini karna sekarang ia sedang membutuhkan orang yang bisa mendengar curahan hatinya.
" Kenapa Lo " tanya Shaka saat melihat raut wajah Fazo yang terlihat banyak pikiran.
Fazo pun menghampiri mereka bertiga dan duduk disebelah Bima seraya menghembuskan nafas kasar.
" Cerita, gue yakin Lo manggil kita kesini karna lagi butuh tempat untuk berbagi "
" Dia kembali " dua kata yang membuat ketiganya terdiam untuk beberapa saat.
" maksud lo si nenek lampir itu? " tebak Bima
Mendengar itu Fazo memutar bola matanya malas namun tak ayal ia menganggukan kepalanya.
Bima melototkan matanya " Dan jangan bilang kalo wanita yang Lo bawa ke rumah sakit kemarin itu dia "
" Lo tau? " Tanya Fazo dengan ekspresi terkejut begitu ketara.
FLASHBACK ON
Terlihat seorang dokter muda dengan jas kebanggaannya berjalan begitu gagah dilorong rumah sakit. Ia baru saja memeriksa pasiennya. Saat akan keruangan pribadinya, ia tak sengaja melihat seorang laki-laki yang begitu ia kenali.
" Loh itu kan Fazo, dia bawa siapa? Keliatannya khawatir banget? " Bertanya-tanya pada dirinya sendiri saat melihat sahabatnya membawa seorang wanita.
" Masa iya yang dibawa Nia? Perawakannya beda banget "
" Dari pada penasaran mending gue samperin dia " ucapnya. Namun langkahnya terhenti ketika seorang perawat memanggilnya.
" Dokter Bima, ada pasien dengan kondisi begitu mengkhawatirkan yang harus segera ditangani "
Mendengar itu ia meminta suster agar mengantarkan keruangan pasien itu. Karna sekarang menangani pasien lebih penting dibanding sahabatnya. Toh ia bisa menanyakannya lain waktu.
FLASHBACK OFF
Karna sahabatnya tau kejadian kemarin akhirnya mau tak mau menceritakan semua kejadian mulai dari pertemuan yang tak disengaja dengan wanita di masalalunya dan kejadian tabrakan kemarin yang mengharuskan ia menolongnya.
" Setelah itu disaat gue mau nyebrang ada mobil ngelaju kencang kearah gue, terus tanpa gue sangka dia nolongin gue. Saat ngeliat keadaan dia gue panik dan ngerasa bersalah akhirnya gue bawa dia kerumah sakit abis itu gue anterin pulang ke apartemen nya " ucapnya seraya menghela nafas pelan.
Bima terkejut mendengar penuturan fazo barusan " Apa apartemen?! Lo ga ngapa-ngapain kan sama dia? "
" Engga " sanggahnya.
" Dari gelagat Lo gue tau lo bohong Fazo " ujar Bima seraya menatap tajam pria disampingnya.
" Gue beneran ga ngapa-ngapain sama dia, cuma dia nyosor duluan cium bibir gue " cicitnya pelan saat mengatakan kalimat terakhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANIA (End)
Teen Fiction( BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA! ) Hanya kisah klise tentang perjodohan yang dilakukan orang tua nya dengan anak sahabatnya. Dia harus menikah dengan orang yang belum ia kenal sama sekali. Dengan perjodohan ini orang tua nya ingin Nia mendapatkan y...