PART 53

1K 72 5
                                    

Happy reading guys!

Jangan lupa vote, komen dan share cerita ini ke temen-temen kalian!!

*
*
*

Didalam kamar Fazo selalu termenung dengan mata menatap kosong kedepan. Ia tak peduli dengan lingkaran hitam begitu besar dibawah matanya, ia tak peduli penampilannya berantakan, ia tak peduli dengan asupan makanan yang masuk dalam tubuhnya. Yang hanya ada diotak dan dipikirannya selama ini hanya Nia, Nia, dan Nia. Terkadang hati dan otaknya selalu berdebat tentang kejadian dulu dan kejadian minggu lalu hingga membuatnya tertekan.

Lo cowo bangsat

Kalimat yang Gibran ucapkan malam itu kembali terngiang. Otaknya menyangkal jika ia bukan pria seperti itu.

Jangan pernah ganggu lagi calon istri gue

Lagi. Fazo mulai mengeraskan rahangnya dengan tangan mengepal erat.

Aku bukan milik kamu lagi mas

Kini ucapan Nia terngiang di kepalanya yang membuat dirinya tak mampu menahan amarah.

" SELAMANYA KAMU MILIK AKU NIA "

" ARGHHHHHHHHH NIA BUKAN ISTRI LO! NIA CUMA ISTRI GUE SAMPAI KAPAN PUN "

PRANGGG

" GUE BUKAN COWO BANGSAT SIALAN "

Tapi nyatanya Lo cowo bangsat Fazo. Batinnya berkata.

Semua barang-barang yang ada didalam ruangan itu ia lempar. Hingga kamar yang tadinya rapi kini kembali berantakan seperti kapal pecah.

Hati dan otaknya pun kembali berargumen.

Nia milik Lo

Nia bukan milik Lo

Fazo meringkuk ia muak dengan perdebatan ini.

Nia milik Lo

Nia bukan milik Lo

Nia milik Lo

Nia bukan milik Lo

Pria itu pun mulai memukul-mukul kepalanya agar suara-suara itu lenyap.

" BERHENTI "

" DIEM BRENGSEK "

" ARGHHHHHHHHH NIA MILIK GUE " teriaknya seraya terus memukul-mukul kepalanya.

Dilantai bawah mendengar teriakkan dan suara barang berjatuhan dengan cepat Zara dan Adit berlari ke kamar anaknya.  Setelah sekian lama anaknya  bungkam dan hanya berdiam diri mereka berdua dikagetkan dengan Fazo mengamuk.

" Sayang hey ini mama jangan pukul terus kepalamu " ucap Zara seraya berusaha mendekat. Saat mendengar suara sang mama, Fazo pun memberhentikan aksinya. Matanya menatap tajam Zara.

" Nia milik aku kan ma? " Tanyanya yang membuat Zara tak kuasa menahan air matanya.

" Nia milik aku kan ma? " Tanyanya lagi.

" JAWAB MA! " Bentaknya karna tak mendapat balasan apapun.

" I-iya Nia milik kamu "

" Mama seriuskan? " Ucapnya dengan nada senang melupakan amarahnya.

Dengan derai air mata Zara pun menganggukkan kepalanya. Sontak Fazo pun bersorak senang.

" Kalo gitu sekarang Nia mana mah ko ga ada? " Ucap Fazo seraya celingukan mencari sosok wanita yang ia cintai.

KANIA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang