PART 15

1.9K 89 2
                                    

Happy reading!

*
*
*

" Hallo neng Nia cantik " ucap seseorang yang berjalan menuju tempat Nia dan sahabatnya tempati. Sapaan itu membuat Nia menoleh, ia sedikit terkejut ternyata Lintang dan Bima sahabat suaminya. Nia hanya tersenyum sebagai balasan.

Mendengar suara yang begitu familiar   Riska pun mendongak untuk melihat orang itu.

" LO " ucap mereka berbarengan.

" Lo ngapain disini? Lo ngikutin gue ya " tuduh Riska

Lintang memutar bola matanya malas, perempuan didepannya ini sangat pede sekali " Idih najis banget gue ngikutin nenek lampir "

" Mata Lo katarak atau buta sih? Cewe cantik kaya gue disebut nenek lampir? Gila! " cacian itu begitu mulus keluar dari mulut Riska.

" Cantik itu diakui bukan mengakui " sindir Lintang dengan smirk andalannya.

Riska terdiam bingung membalas ucapan Lintang, apa yang diucapkannya memang ada benarnya.

" Kicep kan Lo " ejek Lintang saat Riska tak mampu berkata-kata lagi.

" Lo! Dasar cowo nyebelin, rese, gue sumpahin Lo cinta mampus sama gue "

" Gue cinta sama lo? Sorry level gue bentukannya bukan kaya Lo "

Tak terima dengan ejekan itu Riska pun memukul lelaki didepannya itu.

" Aww sakit anjir jadi cewe ganas banget sih " Riska tak menghiraukan ucapan Lintang ia terus memukulnya melampiaskan rasa kesalnya.

" Udah kalian berdua ga malu diliat orang-orang " ucapan Nia mampu membuat mereka terdiam dan benar saja semua orang yang ada disana menatap kearah mereka membuat dua manusia itu salah tingkah menahan malu.

Keheningan terjadi membuat Nia merasa tak nyaman ia pun berusaha mencairkan suasana.

" Kak sini duduk emang ga pegel berdiri terus " mendengar itu Bima dan Lintang pun duduk dikursi yang masih tersedia.

" Lo udah kenal sama mereka terutama dia " ucap Riska seraya menunjuk Lintang

" Kenal mereka itu sahabatnya mas Fazo " Riska hanya mengangguk mengerti.

Bima menatap Nia yang berada didepannya " gimana keadaan Fazo sekarang "

" Sekarang udah membaik ko kak, malahan udah masuk kerja "

" Laki Lo emang gila kerja padahal duitnya bejibun tetep aja maksain " Nia hanya mendengar cibiran dari Lintang.

Pandangan Nia pun beralih pada Eca karna dari tadi bocil itu tak bersuara sama sekali. " Ecaaaa " panggil Nia dengan suara yang cukup keras.

" Nia biasa aja dong panggil Eca nya " kesal Eca karna merasa kupingnya sedikit berdengung.

" Lagian lo ngeliatin apa sih sampe ga kedip kaya gitu "

Eca mendekatkan dirinya pada Nia, ia berbisik namun suaranya masih terdengar orang terdekatnya " Itu yang didepan Nia siapa? Ganteng banget "

Bima hanya tertawa gadis didepannya begitu lucu " kenalin gue Bima, jangan suka sama gue ya karna gue udah punya istri " mendengar itu Eca hanya menunduk sedih baru saja ia akan berjuang mendapatkan lelaki itu namun sudah dipukul mundur oleh kenyataan.

Setelah itu tidak ada pembicaraan, mereka pun makan dengan khidmat hingga dering ponsel Nia memecahkan keheningan.

Suamiku sayang  is calling...

KANIA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang