Darkside [SeulRene][End]✔

8

~Happy Reading~

~Vote & Comment~

~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah pergi dari kediaman Joohyun dengan berbagai pertanyaan dibenaknya membuat Seulgi singgah disalah satu bar tempat yang menjadi tujuan utamanya disaat sedang banyak pikiran. Entahlah, bahkan Seulgi tidak sadar bagaimana bisa dia memikirkan adik Joohyun yang sangat membencinya.

"Yoo Kang! " sapa pemilik bar dikunjunginya, Lalisa Manoban.

Wanita asal Thailand yang merintis karirnya dengan membangun salah satu club malam yang sangat terkenal di Korea.

Seulgi mengangkat tangan tanda membalas sapaan Lisa kemudian memberi kode kepada bartender agar memberinya segelas minuman yang biasa dikonsumsinya.

"Ohhh baby, akhirnya kau datang. Aku sangat merindukanmu diranjangku sayang~ " sapa seorang wanita dengan pakaian sexy nya menghampiri Seulgi. Sedangkan Lisa yang melihat itu hanya tertawa.

Kang Seulgi benar² selalu menarik perhatian setiap jalang yang bekerja di club malamnya termasuk wanita tadi, Lee Sunmi.

Jari lentik Sunmi dengan nakalnya menyusuri setiap lekukan wajah indah Seulgi hingga perlahan berjalan kearah kemeja yang dikenakan Seulgi. Salah satu trik yang dilakukannya agar Seulgi terangsang dan berakhir menghabisi malam yang panjang diranjangnya tidak peduli sekasar apa Seulgi saat bermain.

"Tidak sekarang baby~ " bisik Seulgi saat Sunmi mencoba menyentuh sesuatu dibawah sana.

"Wae? Ini bukan seperti dirimu " kata Sunmi sedikit kecewa. Seulgi terkekeh kecil kemudian memberi kecupan dibibir Sunmi.

"Aku ingin menikmati dirimu tapi tidak sekarang " jelas Seulgi meneguk minumannya.

"Hubungi aku jika kau ingin aku melayanimu hm " kata Sunmi membuat Seulgi tersenyum.

"Dengan senang hati " balas Seulgi.

Setelah Sunmi pergi beberapa menit yang lalu kini Lisa duduk disamping Seulgi yang menatap kosong kearah gelasnya.

"Kau terlihat memikirkan sesuatu Kang " kata Lisa.

"Tidak banyak. Hanya saja itu benar² menggangguku "jelas Seulgi.

"Apa tentang masalalu mu? " tanya Lisa

"Entahlah~ "

"Apa kau sudah mengingat wajahnya? " tanya Lisa

"Belum, sekian lama aku berusaha namun aku tak bisa mengingat wajahnya." jawab Seulgi mendesah kasar.

"Karena otak dan hatimu menghapusnya begitu saja saat rasa sakit itu menghampirimu" jelas Lisa