~Happy Reading~
~Vote & Comment~
~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Joohyun menatap datar seorang wanita yang berdiri didepannya. Wanita yang sudah sekian lama tidak ingin dilihatnya bahkan ia sendiri tak sudi untuk melihat wanita itu. Ia benci saat melihat wajah wanita yang terlihat sangat mirip dengannya. Wanita yang tega membuangnya begitu saja.
Tiffany.
"Irene ah~"panggil Tiffany saat kini mereka berdiri diluar kawasan belanja karena Tiffany terus memohon agar diberi waktu untuk berbicara.
Joohyun hanya diam menatap datar tanpa ekspresi wajah Tiffany.
"K-kau, apa kau mengingat eomma?"tanya Tiffany dengan mata berkaca-kacanya.
"Aku lupa kapan terakhir aku memiliki seorang eomma"jawab Joohyun ketuss
"Irene ah"panggil Tiffany sedih kemudian mencoba mendekat
"Hajima! Jangan mendekat!"larang Joohyun saat Tiffany ingin mendekat dan meraih tangannya.
"Eomma mianhae Irene ah, jeball"kata Tiffany mulai terisak.
Joohyun membenci wanita itu, teramat membenci terlebih jika ia mengingat hari dimana ia ditinggalkan begitu saja dan menghadapi kehidupan yang begitu sulit. Bukankah wanita itu seharusnya menggenggam tangannya disaat ia menghadapi rasa takutnya namun sepertinya wanita itu tak paham akan itu. Dan lihatlah sekarang ia hanya memiliki rasa benci dan takut pada wanita itu.
"Hukumlah eomma nak karena eomma pantas mendapatkan itu"kata Tiffany.
"Apa dengan menghukummu aku akan mendapat kebahagiaan?"tanya Joohyun
"Irene ah~"
"Irene sudah mati! Dia sudah mati! Jadi jangan sebut nama itu lagi!"teriak Joohyun marah bahkan kini ia sulit mengatur nafasnya.
"Kau---"geramnya
"Hiduplah dengan tenang tanpa putri kecilmu itu. Hiduplah dengan tenang seolah putri kecil mu itu tidak terlahir! Hiduplah dengan tenang seakan dia tidak pernah mendengar umpatan dan makian dari kalian! Hiduplah dengan tenang seakan kau tak perlu merasa kesulitan dan mengingat waktu dimana kau telah membuangnya begitu saja!"marah Joohyun
Tiffany hanya bisa menangis melihat Joohyun yang begitu dekat namun ia tak bisa meraihnya. Seharusnya ia sadar kalau Joohyunnya atau Irene nya benar-benar telah jauh darinya sejak lama.
"Eomma mianhae~"lirih Tiffany terduduk lemas.
"Hiduplah dengan tenang tanpaku. Lupakan aku. Jika melupakanku terasa sulit bagimu, maka jangan pernah halangi aku untuk melupakanmu. Aaa sepertinya aku telah melupakanmu. Memoriku tak menyisakan ruang untuk kalian yang telah menelantarkanku begitu saja!"ucapnya sebelum ia benar-benar pergi meninggalkan Tiffany yang menangis tersedu-sedu disana.
Sedangkan Kang Jihoon yang baru saja keluar dari pesembunyiannya menghampiri Tiffany dan menatapnya sedih. Sedari tadi ia hanya memperhatikan percakapan antara Joohyun dan Tiffany. Ia tak mempunyai pilihan lain selain mengabulkan keinginan Tiffany untuk menemui putrinya itu dan berjanji untuk tidak akan menemui Joohyun lagi.
"Bangunlah~"
"Oppa, otteoke? Dia membenciku!"tangis Tiffany didalam pelukan Jihoon
"Kau tak punya pilihan lain selain menerima kebenciannya Fanny ah~ dia terluka lebih dari yang kau tau"jelas Jihoon menjelaskan karena ia telah tau apa yang terjadi dengan Joohyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkside [SeulRene][End]✔
FanfictionSemuanya tentang rasa sakit yang meninggalkan luka dan akan selalu membekas... #SeulRene #BlackVelvet #Futanari