27

2.2K 402 40
                                    

~Happy Reading~

~Vote & Comment~

~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sudah terhitung 2 hari sejak kepergian Yeri dan hilangnya Anna kini Seulgi tak mendapati keberadaan Joohyun dimanapun bahkan dirinya sudah mengerahkan seluruh pengawalnya agar menemukan Joohyun. Bahkan Seulgi yang mengurus seluruh pemakaman mendiang Yeri ditemani Lisa, Wendy dan yang lainnya.

Plak!

"Apa kalian semua bodoh! Bagaimana bisa tidak satupun dari kalian menemukan dia!"marah Seulgi menampar salah satu wajah bawahannya.

"Joseonghamnida tuan, kami akan segera menemukan Joohyun ssi dan juga nona Anna"kata salah satu pengawalnya menunduk takut

"Dengar! Jika sampai besok pagi kalian tak mendapatkan informasi apapun jangan salahkan aku jika keluarga kalian melihat peti mati kalian didepan rumah mereka!"tekan Seulgi meninggalkan ruang rahasianya.

***
Lisa yang baru saja tiba diapartemen dirinya dan sang kekasih Kim Jennie terus bergerak gusar setelah beberapa waktu yang lalu usai pertemuannya dengan rekan bisnis mereka.

"Chagia wargeurae?"tanya Jennie khawatir saat melihat Lisa yang terlihat sangat gelisah.

"Apa kau melihatnya tadi?"tanya Lisa

"Huh? Apa maksudmu?"tanya Jennie bingung

"Kim Seokjin. Ternyata pria itu hidup Jennie ah~ a-aku takut kalau dia dalang dibalik hilangnya Joohyun"jelas Lisa

"Mwo? Jadi maksudmu Seokjin ssi adalah bagian dari masalalu Joohyun?"tanya Jennie tak percaya.

"Eo dan aku baru tau kalau dia sangat dekat dengan Seulgi"panik Lisa bergegas dari posisi duduknya.

"Yha! Eodiya?!"tanya Jennie

"Tunggu disana dan jangan kemanapun hm. Aku akan segera menemukan Joohyun"kata Lisa

"Andwae Lisa ya! Ini berbahaya"larang Jennie mencekal tangan Lisa

"Jeball aku benar-benar harus menyelamatkan sahabatku~"mohon Lisa dengan mata memerahnya hingga akhirnya air mata takutnya keluar begitu saja membuat Jennie memeluknya.

***
20.00 KST.

Sedangkan disalah satu gedung tua dengan cahaya menerangan yang minim jauh dari keramaian membuat hawa disana benar-benar sepi dan sangat dingin menyeruak memasuki tulang.

Dan seorang pria dengan santainya memakan steak hangat dengan segelas red wine duduk didepan Joohyun yang diikat dan disiksa selama beberapa hari terakhir.

"Seorang pembunuh sepertimu terlihat sangat menjijikkan Irene~"kekehnya mengunyah santai potongan steak yang masuk kedalam mulutnya.

Sedangkan Joohyun yang masih tersadar ditengah ketidakberdayaannya hanya diam dengan tatapan tajam. Tatapan yang sekian lama tak pernah ditunjukkannya selain saat terakhir kali dirinya hampir berhasil membunuh pria yang ada didepannya.

"Dan kusarankan untuk segera membunuhku"kekeh Joohyun dengan nada lemah dan serak karena sejak terakhir kali dirinya disekap dan tak sedikitpun diberi minum atau makan.

"Ohh wow! Kau sangat tidak sabar menunggu ajalmu huh?"ejek Seokjin

"Kau akan mati. Tapi, bukan ditanganku~"lanjutnya membuat Joohyun menatapnya dengan nafas memburu.

Darkside [SeulRene][End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang