52

2.4K 369 23
                                    

~Happy Reading~

~Vote & Comment~

~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

2 bulan kemudian...

"Apa yang sedang kau pikirkan?"tanya Seulgi saat melihat Joohyun sedang berdiam diri menatap kearah Anna yang sedang bermain dengan tatapan kosongnya bahkan ia tak menyadari kalau Seulgi telah memperhatikannya sejak beberapa menit yang lalu.

"Eo? Anniya aku hanya melihatnya sedang bermain"jawab Joohyun dengan senyum lembutnya kemudian membuka blazer Seulgi yang kini duduk disampingnya

"Gumawo"ucap Seulgi

"Aku sudah memasak makanan kesukaanmu"kata Joohyun mengusap pipi Seulgi yang sedikit menirus. Ia tau kalau kekasihnya itu akhir-akhir ini selalu memikirkan kondisinya.

Ya, sejak kejadian itu Seulgi seringkali mendapati Joohyun yang menangis didalam tidurnya karena rasa takut dan kehilangan itu sebabnya ia selalu memperhatikan Joohyun lebih ekstra lagi. Joohyun memang sudah melakukan perawatan untuk kesehatan mentalnya dan mendapat hasil yang memuaskan namun tetap saja ia masih merasa sedikit khawatir.

"Seulgi ya~"panggil Joohyun lembut kini mengusap kedua alisnya dan memberi pijatan lembut disana.

"Hmm~"

"Jangan terlalu memikirkan kesehatanku karena aku sudah baik-baik saja. Pikirkan juga kesehatanmu hm? Aigoo lihatlah dimana pipi sehatmu itu?"tanya Joohyun

"Bukankah jika pipi sehatku itu sedikit hilang aku terlibat semakin maskulin?"goda Seulgi

"Anni~ bahkan kau terlihat sangat jelek jika pipi sehatmu itu hilang"decih Joohyun membuat Seulgi memanyunkan bibirnya

"Hajima! Jangan lakukan hal yang membuat umurmu tidak ada artinya"tawa Joohyun saat melihat wajah Seulgi dan tentu saja itu membuat hati Seulgi sedikit menghangat karena baginya melihat Joohyun tertawa lepas itu sangatlah sulit.

"Hahaha wae? Bukankah aku terlihat menggemaskan?"tanya Seulgi polos

"Eo sangat menggemaskan"kekeh Joohyun

Mereka tertawa dan saling tatap hingga beberapa menit kemudian Seulgi mendekatkan wajahnya hingga akhirnya bibir mereka saling bertemu. Ia mulai melumat lembut bibir Joohyun dan menyalurkan seluruh kasih sayang dan cintanya pada Joohyun. Tidak ada nafsu disana karena ia hanya menginginkan momen sederhana yang terasa manis baginya dan Joohyun.

"Manis~"bisiknya didepan bibir merah Joohyun

"Cihhh~"kekeh Joohyun

"Wae kau malu? Aigoo jarang sekali melihat seorang Bae Joohyun malu dengan pujian dari kekasihnya"ejek Seulgi dan langsung mendapat cubitan kecil dari Joohyun

"Cepatlah mandi setelah itu kita makan malam bersama"titah Joohyun mencoba mengalihkan perhatian Seulgi

"Arraseo"kekeh Seulgi bergerak dari duduknya. Namun sebelum itu ia menghampiri Anna dan memberi kecupan dipipi gadis kecilnya itu.

Joohyun yang melihat itu hanya tersenyum hangat saat melihat perlakuan manis Seulgi pada gadis mungilnya itu. Ia dapat merasakan betapa Seulgi sangat menyayangi anak kecil dan tanpa disadari itu membuatnya kembali teringat momen dimana Seulgi sangat senang mendengar berita kalau ia sedang hamil.

"Tidak ada yang perlu disesali lagi, dia sudah tenang disana"gumam Joohyun

.
.
.
.

***

Darkside [SeulRene][End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang