54

2.4K 361 15
                                    

~Happy Reading~

~Vote & Comment~

~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Suasana langit sama sendunya seperti suasana ruangan dimana tempat dilakukannya penghormatan terakhir kepada mendiang Tiffany. Joohyun terduduk lemah menatap kearah figura sang eomma yang ada disana bahkan tak ada air mata disana meski sebenarnya hatinya merintih sakit.

"Eomma~"lirihnya menatap kosong kearah figura yang ada disana.

Sudah beberapa jam ia duduk disana dan tak melakukan pergerakan sama sekali bahkan Seulgi yang sedari tadi memperhatikannya dengan tatapan khawatirnya hanya menghembus nafas pasrah. Bagaimana bisa Seulgi tak merasa khawatir saat melihat wajah Joohyun memucat, ia bahkan menolak untuk makan dan mengatakan apapun selain hanya kata 'eomma' yang keluar dari mulutnya.

"Joohyun ah~"panggil Seulgi akhirnya memegang bahu Joohyun lembut

"Seulgi ya~"

"Hmm wae?"

Joohyun menoleh kearah Seulgi dengan matanya yang kini terlihat berkaca-kaca bahkan bibirnya terlihat bergetar seakan sesuatu disana tertahan untuk dikatakan.

"Dia meninggalkanku lagi dan kali ini dia tak akan pernah kembali"ucap Joohyun gemetar

"Aku berbohong, aku tak membencinya aku bahkan tak pernah benar-benar membencinya meski aku kesakitan saat dia menelantarkanku begitu saja, aku bahkan memintanya untuk bahagia meski tanpa diriku karena dengan cara itu aku dapat melupakan apa yang telah dilakukannya. Geundae wae~ hiks~"isak Joohyun akhirnya membuat Seulgi membawanya kedalam pelukannya.

Seulgi tak mengatakan apapun, ia hanya memeluk Joohyun dengan erat karena ia tau bahwa apa yang sedang dialami oleh istrinya bukanlah hal yang mudah.

"Menangislah~"bisik Seulgi menahan tangisnya saat ia mendengar betapa tangisan Joohyun terdengar sangat menyakitkan.
.
.
.
.

"Makan sedikit saja hm, kau pucat sekali kau bisa sakit Joohyun ah"bujuk Seulgi untuk yang kesekian kalinya mencoba membujuk Joohyun agar makan

"Gwencana, aku sedang tidak lapar"tolak Joohyun tersenyum lemah dengan mata bengkaknya karena ia terus menangis tadinya

Seulgi akhirnya mengalah karena ia tak ingin membuat suasana hati Joohyun semakin buruk jika terus dipaksa. Tak lama kemudian ia tersentak saat tiba-tiba Joohyun berdiri menghampiri seseorang yang baru saja datang.

Seseorang yang mungkin tak pernah ingin dilihat oleh Joohyun.

Kim Taeyeon.

"Apa yang kau lakukan disini?"tanya Joohyun datar membuat Taeyeon menatapnya dengan tatapan berkaca-kaca.

"Irene app---"

"Apa yang kau lakukan disini?! Pergi dan jangan pernah menunjukkan wajahmu!"sentak Joohyun berhasil membuat siapapun yang ada disana menatapnya.

"Mianhae jeongmall mianhae Irene ah"lirih Taeyeon

"Cihhh benar-benar memuakkan. Bagaimana bisa kau meminta maaf setelah apa yang kau lakukan selama ini. Tidakkah kau memiliki rasa malu eoh?! Bagaimana bisa kau menampakkan dirimu setelah semua yang telah kau hancurkan! Irene? Cih gadis kecil itu sudah mati berpuluh-puluh tahun yang lalu tepat saat kau meragukannya sebagai putrimu saekki yha!"marah Joohyun mengepal tangannya bahkan sekarang ia tak terlihat seperti dirinya sendiri.

Darkside [SeulRene][End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang