51

2.2K 378 7
                                    

~Happy Reading~

~Vote & Comment~

~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Terhitung sudah 2 hari sejak Joohyun sadar dan tau kalau bayi didalam perutnya tidak dapat diselamatkan, ia banyak diam. Kondisinya yang seperti itu membuat Seulgi selalu berada disampingnya karena ia sangat-sangat mengkhawatirkan kondisi kekasihnya itu.

"Joohyun ah~"panggilnya menggenggam tangan Joohyun yang tadinya hanya diam menatap kosong kearah jendela dan tak menyadari kehadirannya.

"Ah ne"kaget Joohyun melihat Seulgi

"Gwencana?"tanya Seulgi lembut mengusap pipinya.

"Molla, aku hanya merindukannya"lirih Joohyun dengan mata berkaca-kacanya membuat Seulgi langsung memeluknya.

"Tuhan lebih menyayanginya dan aku yakin dia sudah tenang bermain disana sayang"bisik Seulgi saat ia mendengar isakan kecil dari Joohyun.

Kehilangan bukanlah hal yang mudah untuk dilalui sejak ia masih sangat kecil. Dan lihatlah sekarang, betapa rapuhnya dirinya saat ia harus menerima kenyataan kalau calon bayi yang tengah dikandungnya telah tiada.

"Uljimma hm?"bujuk Seulgi menangkup wajah Joohyun dan mengusap air matanya

"Mianhae karena aku gagal menjaganya"kata Joohyun

"Hei, kau sudah menjaganya dengan sangat baik Joohyun ah jadi jangan salahkan dirimu hm. Lagipula aku juga gagal kalian saat itu"jelas Seulgi dengan wajah merasa bersalahnya.

"Grunika jangan menyalahkan dirimu sendiri hm"lanjut Seulgi memeluk Joohyun
.
.
.
.

Beberapa menit setelah Joohyun mulai tenang dan kembali terlelap karena ia terlalu banyak menangis Seulgi mengusap wajahnya lembut sebelum ia keluar dari sana.

Seulgi tersentak saat melihat kehadiran Yoona disana. Sejak pertemuannya dengan Yoona mereka memang belum saling menyapa yang jelas Seulgi sedikit berterima kasih pada Yoona yang telah membantunya saat itu.

"A-apa dia baik-baik saja?"tanya Yoona ragu karena jujur saja ia sedikit takut melihat Seulgi terlebih itu membuatnya ingat akan kejadian dimasa lalu mereka.

"Dia baru saja terlelap setelah lelah menangis"jawab Seulgi

Yoona mengangguk kepala paham sebelum akhirnya ia menunduk dan berbalik

"Jogiyo"panggil Seulgi menghentikan langkahnya

"N-ne"

"Bisa kita bicara sebentar?"tanya Seulgi
.
.
.
.
Disinilah mereka sekarang ditaman rumah sakit setelah Seulgi meminta agar mereka bicara.

"Bagaimana bisa kau ada disana saat itu? Bagaimana kau bisa tau Jisoo dan Seokjin bekerja sama untuk menyakiti Joo--- anni, maksudku Irene?"tanya Seulgi to the point karena itulah yang mengganggu pikirannya.

"Beberapa waktu ini aku memang mencari keberadaan Irene untuk menebus semua kesalahanku padanya. Aku selalu mengawasinya dari kejauhan dan tak berani mendekatinya karena aku yakin dia pasti sangat membenciku, jadi aku tak pernah berani untuk menunjukkan diriku dihadapannya. Selama aku terus memantau Irene aku merasa seseorang juga memantaunya dari kejauhan dan orang itu adalah Jisoo. Aku tau kalau dia bekerja sama dengan pria gila itu untuk menyakiti kalian"jelas Yoona

"Namun sepertinya aku salah, seharusnya aku melibatkan orang-orang hebat agar membantuku saat itu namun aku terlalu takut dan terlalu panik. Dan benar saja karena ketakutan dan kebodohanku, Irene hampir saja kehilangan nyawanya"

Darkside [SeulRene][End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang