Pagi-pagi Qamira sudah bersiap-siap dengan setelan baju kantor sesuai ketentuan nya, karena hari ini adalah hari pertama nya bekerja di kantor. Kayaknya hari ini dia harus banyak-banyak bersabar karena harus menghadapi bos nya yang nyebelin itu! Tapi aku harus banyak-banyak bersabar, karena Allah sayang hamba-nya yang bersabar.
"Sini sarapan dulu" kata Umi ku. Sontak saja aku langsung mendudukkan diri di kursi.
"Abi udah pergi bertugas lagi ya Mi?" tanyaku pada Umi, sebab biasanya pagi-pagi Abi nya sudah standby di meja makan
"Iya, Abi kamu udah berangkat tadi subuh jam 3" jawab Umi
"Good morning!" teriak Rayyan menuju meja makan
"Rayyan! Ini masih pagi Jangan teriak gitu kenapa sih, ini itu rumah bukan hutan!" Balas Qamira dengan sedikit berteriak juga
"Yaelah kak santai aja kali"
"Sudah-sudah kalian ini sudah besar masih aja suka berantem" Umi melerai
Setelah itu mereka memulai sarapan pagi dengan keheningan, karena makan kan gak boleh berbicara.
"Yasudah Mi. Qamira berangkat dulu ya takut telat" Qamira mencium tangan Umi nya
"Iya"
"Assalamualaikum" ucap salam Qamira
"Waalaikumsalam" jawab Umi dan Rayyan
❤️❤️❤️
Sekarang Qamira sudah sampai di kantor tempat nya bekerja. Dia juga sedikit menyapa karyawan yang dikenal nya sesekali melempar senyum. Qamira rasa dia akan betah kerja disini karena semua karyawan nya ramah. Termasuk karyawan yang baru aku kenal, yaitu Dina.
Dina adalah staff administrasi bagian keuangan, Dina yang mengajak Qamiera berteman duluan. Dina ini mempunyai sifat yang mudah akrab sama orang baru, makanya saat melihat Qamira yang sedang kebingungan mencari ruang direktur kemarin, Dina langsung memberi tahu dimana letak ruangan direktur.
"Wah, Bu sekretaris udah datang nih" goda Dina dengan mengangkat kedua alisnya
"Apaan sih Din, jangan lebay deh. Oh ya Pak Bos udah dateng?" Aku menanggapi nya dengan sedikit candaan juga menanyakan Abyan bos mereka berdua
"Hahaha, belum kok Pak Bos belum datang. Tenang aja"
"Alhamdulillah kalo gitu"
"Emang kenapa, kamu nanyain pak bos?"
"Nggak. Aku cuman nanya aja, takut telat gitu terus aku dimarahin deh"
"Oh itu, Pak Bos dari dulu emang kek gitu sifatnya. Kadang baik kadang kek singa"
"Kamu! Kalo Pak Bos denger gimana?" sambil melihat ke arah depan yang mana di situ ada bos nya
"Tenang, Pak Bos pasti gak denger kok. Kan belum dateng" Qamira menunjuk ke belakang Dina
"Ada apaan sih Ra""Itu" Qamira menunjuk ke arah belakang tempat Dina berdiri. Dina pun menoleh kebelakang dan...
"Hehehe Pak Bos" Dina cengengesan"Kamu ngomongin saya?" Abyan mengangkat satu alisnya
"Nggak kok pak" jawab Dina
"Kalo gitu saya kembali kerja dulu ya Pak, permisi."
"Selamat pagi, Pak" Qamira menyapa Abyan canggung
"Pagi" jawabnya singkat
"Bapak, baru sampai" tanya Qamira basa-basi
"Ya" jawabnya singkat lagi
"Ya Allah ini orang ga bisa apa ngomongnya panjang dikit ini malah singkat banget," ucap Qamiera dalam hati
Abyan meninggalkan Qamira yang masih berdiri di tempat, Qamira pun langsung mengikuti kemana bos nya itu pergi.
"Ya Allah Pak tungguin saya!" teriak Qamira dengan sedikit berlari, masalah nya Abyan itu mempunyai tinggi 187 cm jadi kalo jalan bisa cepet dibandingkan dengan Qamira yang tinggi nya dibawah 165 cm.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Mr. Boss! [END]
Spiritual[Follow sebelum membaca ya] Suatu hari, Qamira yang ingin memulai interview kerja di sebuah perusahaan, namun sialnya ia bertemu pria yang menurutnya aneh sewaktu di bis trans. Dan siapa sangka, ternyata si 'pria aneh' itu ialah merupakan direktur...