•Happy reading•"Pak Abyan!" teriaknya yang membuat atensi semua orang tertuju kepadanya. Akhirnya Qamira meminta maaf.
"Ngapain sih kamu teriak hah!"
"Ya kan saya kaget Pak, tiba-tiba Bapak ada disini." Abyan menghela nafas pelan, untung saja dia selalu sabar.
"Terus kamu ngapain disini?" Tanya Abyan.
"Ya saya diundang lah Pak, terus Bapak ngapain disini?" Tanyanya balik.
"Ya saya juga diundang," jawabnya.
"Kamu tolong temenin saya disini," lanjutnya.
"Temenin Bapak? Pak, Bapak kan punya pacar, masa saya harus temenin Bapak. Enggak ah saya gak mau." Tolaknya.
"Disini yang nikah teman SMA saya, jadi pasti ada teman-teman saya yang lain juga, dan mereka taunya saya sudah putus. Dan saya mau kamu pura-pura jadi calon istri saya," Jelasnya.
Saat Qamira mau membantah tapi Abyan memotongnya "Gak ada penolakan."
Qamira menghela nafas berat
"Oh.. gitu, yaudah saya temenin deh Pak." Dia terpaksa harus menuruti kemauan Bosnya. So, mereka berjalan berdampingan tapi gak pegangan tangan ya, cuman jalannya aja yang barengan biar keliatan kayak sepasang kekasih."Selamat ya Zar, aku doain semoga pernikahan kalian Sakinah mawadah warahmah. Sampai ke Jannah-Nya."
"Amiinn. Semoga kamu juga bisa nyusul." Ucap Zara Dengan tersenyum manis. Qamira mengamininya dalam hati.
"Lu bawa siapa tuh?" Farhan menunjuk ke Qamira yang masih berbicara sama Zara.
"Calon istri gue," ucapnya dengan tersenyum tipis.
"Oh, setau gue calon istri Lo tuh sahabat bini gue. Tuh liat dari tadi gak selesai ngobrol." Jelas Farhan.
"Mungkin mereka udah lama gak ketemu kali."
Selepas memberi selamat ke Zara dan suaminya, Qamira duduk di tempat yang tadi. "Kamu capek?" Tanya Abyan.
"Enggak kok pak," jawabnya dengan tersenyum tipis. Abyan mengangguk paham.
"Abyan!" Seorang laki-laki datang bersama seorang perempuan menghampiri mereka berdua.
"Rangga!" Kata Abyan.
"Apa kabar Lo?" Mereka berpelukan ala lelaki.
"Baik."
"Masih aja Lo kayak kutub, beku." Ujar Rangga. Qamira terkekeh geli mendengar candaan teman Bosnya.
Abyan menatap tajam Rangga.
"Eh Lo bawa siapa tuh?" Tanya Rangga menunjuk ke arah Qamira. Abyan berdiri di samping Qamira"Calon istri gue. Namanya Qamira," ujar Abyan. Rangga mengangguk paham, lalu mereka melanjutkan mengobrol hal-hal yang tidak jauh dari masalah bisnis ataupun yang lainnya.
Qamira juga mulai akrab dengan Lidya istrinya Rangga, mereka baru menikah sekitar tiga bulan yang lalu.
Setelah acara selesai, Qamira pulang mau ke rumah Pamannya tapi di cegah oleh Abyan.
"Kamu mau pulang?" Tanyanya.
"Ya iyalah Pak! Masa saya nginap disini!" Jawabnya sedikit ngegas.
"Pulang langsung ke Jakarta?"
"Enggak, saya pulang ke rumah Om saya dulu, abis itu ke Jakarta." Jelasnya. Abyan ber'O' ria.
"Yasudah saya anterin," tawarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Mr. Boss! [END]
Spiritual[Follow sebelum membaca ya] Suatu hari, Qamira yang ingin memulai interview kerja di sebuah perusahaan, namun sialnya ia bertemu pria yang menurutnya aneh sewaktu di bis trans. Dan siapa sangka, ternyata si 'pria aneh' itu ialah merupakan direktur...