Part 15| Hujan

9.2K 503 1
                                    

Song: Pelangi by HIVI!

•Happy reading•

----

Pagi-pagi Qamira sudah beberes rumah, dari mulai menyapu sampai mengepel lantai dan sekarang ia lagi mencuci baju di mesin cuci. Sedangkan sang tuan rumah masih terlelap tidur dalam waktu yang gak tau sampai kapan. Tapi yang buat Qamira heran adalah kenapa Abyan tidak bangun subuh dan pergi ke masjid?

"Huft.. akhirnya selesai juga, kayaknya nanti tinggal setrika baju aja." Qamira menghela nafas lega. Lalu dia pergi ke halaman rumahnya, ternyata banyak orang yang sepertinya tetangga mereka. Sebab hari ini libur jadi mereka bisa menghabiskan waktu bersama keluarganya.

Ternyata di halaman rumah itu ada sedikit tanaman hias, Qamira berniat untuk menyirami tanaman itu. Dia melakukannya dengan senyuman di wajahnya. Setelah selesai, ia beranjak pergi untuk mandi soalnya dia belum mandi sama sekali.

Qamira baru selesai mandi dan ia juga sempat buat keramasan. Gadis itu melangkah ke lantai bawah, dan menemukan seorang pria yang sedang meminum di dekat kulkas. Dan saat orang itu berbalik badan, Qamira terkejut pasalnya Abyan tidak memakai atasan dan memperlihatkan badannya yang berotot, juga perut yang berbentuk kotak-kotak.

"AAAAA..." Pekik Qamira sembari menutup wajahnya malu. Abyan mengernyit bingung kenapa istrinya berteriak kencang seperti itu.

Ia mendekat ke arah Qamira berdiri, lalu melepas tangan yang berada di wajah Qamira. "Ngapain kamu teriak huh!! Ini masih pagi kuping saya sudah sakit akibat denger suara cempreng kamu tau gak!" Dumel nya.

"Ya abisnya Mas kenapa juga gak pakai baju? Emangnya gak bakal masuk angin apa?" Abyan baru sadar kalo dirinya sedang tidak memakai atasan dan hanya memakai celana pendek selutut.

"Mas kenapa jam segini baru bangun? Pasti semalam habis pergi buat mabuk ya?" Tebak Qamira yang membuat Abyan bertanya, kenapa istrinya bisa tau.

"Ya taulah! Orang aku lihat sendiri Mas pulang tengah malam, terus jalannya sempoyongan. Mana bau alkoholnya kecium banget sampe kamar aku." Tebakannya lagi. Abyan mengangguk dan juga menaikkan bahunya tidak peduli, dan berjalan begitu saja ke kamarnya.

"Ya Allah punya suami gitu amat. Aku memohon kepadamu, supaya diberi banyak kesabaran dalam menghadapi sebuah cobaan."

Jadi kemarin malam Qamira menunggu Abyan pulang. Karena dari sepulang kerja sampai jam 11 malam, belum pulang juga. Akhirnya ia menunggu sampai ketiduran, tapi beberapa saat kemudian suara mobil diluar rumah ia jadi kebangun. Dia pun melihat apakah benar itu suaminya yang baru pulang, dan ternyata benar.

Tapi ada yang aneh yaitu Abyan berjalan enggak kayak biasanya, yaitu dia berjalan dengan sempoyongan juga mulutnya yang berkomat-kamit seperti sedang kesal pada seseorang. Dan saat Qamira mendekat ke arah suaminya, bau alkohol yang pertamakali ia cium.

Gadis itu menggelengkan kepalanya mengingat kejadian kemarin malam, dan itu yang pertama bagi Qamira melihat suaminya mabuk-mabukkan seperti itu. Daripada mengingat kejadian kemarin, mendingan ia mandi terus sambil luluran.

~~~~

Abyan yang baru selesai mandi pun pergi ke bawah untuk buat makanan, karena dia lapar. Tapi saat ia membuka lemari pendingin, banyak sih bahannya. Cuma dia gak bisa masaknya, itulah masalahnya dia gak bisa masak.

"Mas lapar ya?" Qamira datang dari arah belakang, pria itu pun berbalik badan dan melihat istrinya yang amat cantik itu. Ia hanya menatapnya sekilas lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Aku buatin makanan dulu." Qamira berjalan ke lemari pendingin lalu mengambil beberapa bahan untuk dimasak. Setelah itu ia sibuk memasak untuk suaminya.

Hello, Mr. Boss! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang