Part 31| Fakta Mengejutkan

8.8K 381 5
                                    


Happy reading all..

****

Qamira masuk ke dalam ruangan Abyan, ia membuka pintunya dengan pelan takut mengganggu. Dilihatnya sang suami yang sedang fokus terhadap pekerjaannya, walaupun di rumah juga tetep aja kerja yang paling number one. Ia menjelajahi ruangannya yang cukup luas juga, terdapat rak buku, juga lemari yang berisi prestasi yang Abyan miliki.

Saat matanya tak sengaja melihat pigura foto, yang menampakkan dua orang yang sedang merangkul satu sama lain. Mereka adalah Abyan dan Alana. Di foto itu, mereka memakai seragam SMA yang dicorat-coret seperti habis melakukan selebrasi, karena mereka saat itu sedang merayakan hari kelulusan. Dalam hati, tersirat rasa cemburu yang hinggap begitu saja saat ia melihat foto suaminya bersama sang mantan kekasih.

'kenapa mas Abyan masih menyimpan foto mba Alana?'- tanyanya dalam hati.

Tiba-tiba saja ia merasa ragu akan satu hal. Apakah mas Abyan benar-benar mencintainya? Tanda tanya itu tergantikan oleh sebuah tangan yang melingkar di perutnya.

"Lagi liatin apa sih?" Tanyanya sambil mencium pipi istrinya. Qamira hanya membuang nafas berat, ia malah melihat ke arah foto tadi. Abyan mengikuti arah pandangan istrinya. Sontak saja ia terbelalak melihat foto itu, fotonya bersama sang mantan kekasih.

"Ra, kamu jangan salah faham dulu ya?"

"Itu, saya lupa buang fotonya." Lalu Abyan membual lemari kaca, dan mengambil foto tersebut. Ia langsung merobeknya sampai hancur lebur.

"Saya juga tidak tau, kenapa foto itu bisa ada di sini." Sungguh, dia tidak pernah tau kenapa foto yang saat ini menjadi yang sangat dibencinya ada di sini.

Ah iya, dia baru ingat. Dulu, sewaktu dirinya memilih rumah ini untuk menjadi tempat tinggalnya. Ia datang kesini bersama Alana, wanita itu yang menaruh foto yang menjadi kenangan bagi keduanya dulu. Waktu itu, Abyan memilih ruangan ini sebagai ruang kerjanya. Alana pun setuju, karena ruangan ini cukup luas. Rumah ini adalah rumah pilihannya bersama wanita itu. Tapi malah berakhir dengan perempuan yang menjadi tempat di hatinya saat ini, yaitu Qamira.

"Saya mau jelaskan sesuatu sama kamu. Kalau sebenarnya, rumah ini dulunya akan di tempati sama saya dan Alana. Tapi kita malah berakhir berpisah, karena dia selingkuh di belakang saya. Dan foto yang kamu lihat tadi, itu yang taruh Alana, bukan saya. Waktu itu, saya beres-beres rumah sama dia. Dan saya memilih ruangan ini sebagai ruang kerja saya, dan Alana malah taruh foto itu di lemari kaca ini.

Saya saja sampai gak ngeh kalo foto itu masih ada di sini. Sungguh saya sudah gak punya perasaan apa-apa sama dia, karena saya cintanya cuma sama kamu. Gak ada yang lain," jelasnya dengan panjang lebar sembari mengingat masa lalu.

Qamira langsung berhambur ke pelukan suaminya setelah mendapatkan penjelasan tentang foto itu. Abyan mengusap punggungnya, bermaksud untuk menenangkan. "Kalo aku bilang, aku cemburu.. mas mau apa?"

"Ya bagus dong, itu berarti kamu cinta banget sama saya." Balas Abyan dengan bangganya. Qamira meregangkan pelukannya, lalu menatap wajah suaminya yang agak tinggi yang mengharuskan ia mendongak. Lagian jadi orang harus tinggi banget ya, jadi kek tiang.

"Masa sih?" Tanyanya yang pura-pura tidak percaya, Abyan mengangguk kecil. Tanpa aba-aba lelaki itu mengangkat tubuhnya yang membuat ia terkejut, lalu tangannya dengan reflek memegang pundak lelaki itu. Tangan Abyan berada di pinggangnya, mereka hanyut dalam tatapan hangat itu.

"Mas, ish! turunin.." rengek nya.

"Iya, tapi cium dulu?"

Cup!

Hello, Mr. Boss! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang