//Kontrakan//

178 8 0
                                    

Setelah beberapa hari, akhirnya Chelsea diperbolehkan pulang dari rumah sakit usai melahirkan. Dan kali ini, tempat dia pulang bukan lagi di rumah orangtuanya, melainkan di rumah yang Ia tinggali dengan Bagas. Kontrakan. Ya, kontrakan sederhana itu lebih dari cukup baginya untuk Ia tempati bersama suaminya juga buah hatinya.

"Maaf, kontrakannya begitu kecil" ucap Bagas bernada sendu pada Chelsea.

"Tapi aku suka" senyum mengembang kini tercipta di bibir Chelsea.

Bagas merasa lega mendengarnya, istrinya tidak mempermasalahkan tempat tinggal yang kini mereka tempati.

"Arka tidurnya pules banget" ucap Bagas beralih menatap bayi mungil dalam gendongan Chelsea.

"Iya, soalnya dia tadi nyusunya banyak banget"

Bagas tersenyum mendengarnya, dua mengelus lembut kepala putranya. "Yaudah, kamu taruh saja Arka. Biar tambah nyenyak tidurnya. Daripada kamu gendong gini terus, nggak nyaman juga tidurnya"

Chelsea menurut, dan dia meletakkan bayinya yang tengah terlelap dengan hati-hati agar tidak mengusik bayinya yang tengah tertidur.

"Berhubung Arka lagi bobok, aku mandi dulu, ya. Kamu tolong jagain Arka disini ya?!"

Bagas menganggukan kepala saat istrinya itu berkata demikian.

Bagas menoleh ke arah Arka. Bayi dengan pipi gembul itu mampu membuat masalah yang kini Ia hadapi perlahan-lahan dapat terselesaikan.

"Makasih, ya. Berkat kamu, papa sudah bisa baikan lagi sama nenek dan kakekmu"

Saat mengucapkan kata terima kasih itu tiba-tiba dia menitikkan air mata. "Maafin papa, ya, Arka. Papa belum bisa bahagiain kamu. Dan sekarang kamu harus tinggal di kontrakan kecil ini. Papa janji. Setelah ini, jika papa punya uang banyak. Papa akan beli rumah yang besar untuk kamu serta mama kamu" diakhir kalimatnya Ia kemudian tersenyum. Semoga do'a yang Ia ucapkan dapat terkabul.

Setelah mandi, Chelsea keluar dari kamar mandi dengan wajah yang fresh.

"Kamu nggak mau mandi?" tanya Chelsea pada Bagas.

Bagas tidak menjawab, dia justru tersenyum sembari mendekat ke arah Chelsea. "Kamu wangi banget sih!?!" ucap Bagas ketika memeluk tubuh istrinya serta mencium wangi aroma tubuh dari istrinya.

Chelsea memutar bola matanya. "Ya, jelas wangi, lah. Kan aku habis mandi. Memangnya kamu belum mandi, bau" ucapnya kini menutup hidungnya dan menjauh dari Bagas.

"Udah sana jangan deket-deket kamu bau!" beberapa kali Chelsea mendorong tubuh kekar Bagas, tetapi suaminya itu sama sekali tidak mau menghindar darinya, justru malah semakin mendekat ke arahnya.

"Bagaaaasss!!! Ihhhh,,,, jangannnnn!!!" rengeknya sedikit berteriak karena suaminya itu menjahili dirinya dengan mendusel-dusel pada lehernya.

"Jangan berteriak sayang! Nanti Arka bangun" ucap Bagas setengah berbisik.

Chelsea bahkan baru menyadari bila ada Arka di sampingnya.

"Selagi Arka tidur, kita pacaran aja dulu" ucap Bagas yang dihadiahi tamparan keras oleh Chelsea.

Plak!

"KDRT" ringisnya sembari mengusap pelan lengannya akibat tamparan keras dari Chelsea.

Chelsea yang tidak peduli dengan ringisan Bagas bergegas pergi menuju dapur untuk memasak menu makan malam.

"Punya istri gini banget, sih, orang mau mesra-mesraan malah di gampar" gerutu Bagas sebal.

***
"Mana lagi yang mau dimasukin tas?" tanya perempuan beranak satu itu pada putranya.

"Raka?" anak kecil dengan sebutan Raka itu menoleh.

"Sebelum mama taruh ke dalam bagasi mobil, mainan mana lagi yang mau dimasukin tas?" tanya perempuan itu berusaha sabar menghadapi sang putra.

Anissa memang sedari tadi membantu putranya untuk memilih mainan mana yang akan dia berikan pada adik sepupunya yang baru lahir kemarin.

Anissa dan Adit memang bercerita tentang Arka pada Raka. Dan anak kecil itu begitu senang saat mengetahui dia mempunyai adik sepupu. Dia bahkan begitu antusias untuk bertemu adik kecilnya itu.

"Mama, laka kalau udah sampai sana mau ajak adik Alka main kejal-kejalan"

"Adik Arka 'kan masih kecil, nggak bisa diajak main kejar-kejaran. Tunggu nanti dia besar seperti kamu. Baru bisa kamu ajak main kejar-kejaran" sahut Adit mendekat ke arah Raka.

Ligatus [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang