Flashback
Bagas masih setia memantau gadisnya, eh ralat, mantannya. Tak lain mantan kekasihnya. Chelsea, gadis yang dulu pernah singgah di hatinya. Kini telah beralih status menjadi mantannya. Gadis itu kini tengah menjalani hukuman lari 3 keliling lapangan upacara sebab dirinya telat. Bagas yang sedari tadi memantaunya, hanya tersenyum melihat Chelsea yang terlihat capek seperti itu.
"Udah belum, ini larinya?" tanya Chelsea dengan nada sedikit berteriak.
"Baru satu putaran" jawab Bagas.
Chelsea yang mendengar itu, menghela nafas sebal, sembari terus melanjutkan larinya.
"Udah belum?" teriaknya lagi untuk kesekian kali.
"Masih belum baby, orang tadi aku itung baru satu putaran gitu kok" ucap Bagas menghampiri Chelsea.
"Mata lo itu satu putaran, orang gua keliling lapangan ini udah 2 putaran" kesal Chelsea dengan nada emosi pada Bagas.
Bagas tertawa melihat amarah dari gadis itu. Ini yang beda dari Chelsea, gadis itu punya ciri khas tersendiri ketika marah. Dan itu jarang Ia temui pada cewek lainnya.
"Nggak perlu emosi gitu baby, makin cantik deh kalau marah" godanya kali ini, dan semakin membuat kesal seorang Chelsea.
"Sok, sayang, lanjutin lagi gih, larinya"
"Dengar! Ini putaran terakhir gua lari. Setelah ini gua mau balik ke kelas. Dan gua nggak peduli lo mau marahin gua apa, gua nggak peduli" ucap Chelsea, lalu melanjutkan larinya yang terakhir.
Bagas menangapi hal itu dengan senyuman miring.
"Ya Allah, lari 3 keliling putaran lapangan kok kaya lari 10 keliling putaran lapangan, huh, capek banget, mana haus lagi gua" gerutunya pelan sembari terus berlari.
Bagas tak henti-hentinya tersenyum mengingat kejadian itu. Chelsea, gadis yang 3 bulan lalu putus darinya kini berubah status menjadi mantan kekasihnya. Sedikit ada penyesalan karena sudah putus dari Chelsea, tapi apalah daya, sekarang masing-masing udah mimiliki cerita yang lain. Chelsea yang terlihat nyaman dengan kekasih barunya, begitu pun dengan dia yang sudah menemukan penganti dari sosok seorang Chelsea.
Dorr!
Dua orang secara bersamaan mengejutkan Bagas dari belakang. Tetapi bukannya terkejut, Bagas malah tetap santai aja. Toh, emang nyatanya trik dari dua temannya yang ingin mengejutkan dirinya dari belakang ternyata tak mempan.
"Eh, lo kok nggak kaget sih?" ujar temannya satu itu, lalu duduk di sampingnya.
"Pakai jurus kali lang dia"
"Emang lo pakai jurus apa gas?" tanya Gilang dengan polosnya.
"Jurus seribu bayangan" jawab Bagas seadanya.
"Seriusan lo? Lo punya jurus begituan? Jadi lo masih keturunan naruto dong? wih, hebat lo bro!" heboh Gilang seketika mendengar ucapan Bagas barusan.
"Bagas dipercaya, dasar bego"
"Udahlah raf, sekali-kali nyenengin dia. Biar dia tuh seneng"
Lelaki dengan sebutan raf, alias Rafli memutar bola matanya jenggah dengan kelakuan Bagas saat ini.
"Lo juga sama aja gas, udah tau IQ Gilang itu kek lampu 5 watt. Masih aja lo bohongi kaya gitu"
Merasa namanya disangkut-pautkan, Gilang pun angkat bicara.
"Jadi lo bohongin gua gas?"
"Terus lo juga raf, tega bener nyamain IQ gua kaya lampu 5 watt"
"Kenyataan" timpal Rafli dengan santainya. Sehingga membuat Bagas tertawa cekikikan menatap keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ligatus [ SUDAH TERBIT ]
De TodoSinopsis Seperti apa rasanya dibenci oleh seorang Ibu? Di permainkan oleh keadaan, dan berusaha bangkit dari sebuah keterpurukan? Menyakitkan bukan? Itulah yang kini dirasakan oleh seorang pemuda bernama Bagas. Pemuda yang hidup tumbuh dalam tekanan...