//Kenyataan//

284 11 7
                                    

Sepulang sekolah, Bagas melangkahkan kakinya menaiki angkutan bersamaan dengan gadis yang ditemuinya tadi pagi saat mereka terlambat masuk sekolah bersama.

Gadis itu menatap Bagas dengan tatapan sinis, Bagas yang sadar betul bahwa dirinya laki-laki, memutuskan untuk mengalah menaiki angkutan itu sebelum gadis itu menaikinya.

Mereka berdua duduk bersandingan. Dalam perjalanan, mereka sedari tadi hanya melempar lirik satu sama lain.
Hingga beberapa lama, akhirnya  angkutan itu berhenti tepat di gang rumah gadis itu, gadis itu turun dari angkutan itu disusul oleh Bagas yang ikutan turun dan berjalan di belakangnya.

"Lo ikutin gua ya?" tuduh gadis itu pada Bagas.

"Enggak, rumah gua emang di gang sini" jawab Bagas dengan nada santai.

Gadis itu mengerutuki ucapannya. Dia terlalu percaya diri bahwa telah diikuti oleh Bagas.

Ketika gadis itu mulai berjalan belok menuju rumahnya, tanpa disangka sekumpulan cowok ternyata tengah menghadangnya dan mengodanya.

"Neng cantik, baru pulang sekolah ya!" goda mereka menoel dagu gadis itu.

"Neng cantik mending ikut abang aja, yuk!" goda mereka kembali kini mulai merangkul gadis itu.

Bagas yang melihat gadis itu ketakutan, kini dirinya mulai beraksi. "Jangan beraninya sama cewek! Kalau berani lawan gua" tantang Bagas siap untuk bertarung.

"Jangan sok belagu ya lo" dan seketika dua preman itu langsung menyerang Bagas.

Bagas yang diserang itu seketika melawan dua preman itu hingga jatuh tersungkur.

"Mau lagi?" ucap Bagas sembari akan melayangkan pukulan pada dua preman itu.

Dua preman itu memohon ampun dan lari terbirit-birit menjauhi Bagas. Jangan tanya, Bagas begitu-begitu juga ahli bela diri. Jadi, jangan main-main dengan Bagas jika tidak ingin kena tebas.

Bagas menoleh ke arah gadis itu."Lo nggak papa?"

Gadis itu menggelengkan kepala menjawab pertanyaan dari Bagas. Ketika Bagas akan pergi darinya, gadis itu justru memanggilanya.

"Bagas!" Bagas berhenti lalu mengerutkan alisnya binggung dia tau nama gua batinnya dalam hati.

Bagas menoleh ke arah gadis itu. "Makasih" ucap gadis itu dengan nada malu.

"L-lo tau nama gua?" Bagas masih tak mengerti mengapa gadis itu tau namanya, sedangkan dia tidak tahu nama gadis itu.

Gadis itu menganggukkan kepala."Gua Sinta" ucap gadis itu mengulurkan tangannya untuk berjabat.

Bagas menerima jabatan tangan itu. Sekarang dia tahu bahwa nama gadis yang disebut murid baru itu ialah 'Sinta'

"Salam kenal" ucap Sinta lalu melepaskan tangannya dan berlalu pergi menuju rumahnya.

Sedangkan Bagas, Bagas masih terdiam dan binggung dengan situasi yang telah terjadi. Jika di dalam sebuah film sang cowok yang mulai memperkenalkan dirinya, tapi sekarang justru keadaan berbalik si cewek yang lebih dulu memperkenalkan dirinya.

Bagas menggaruk pelipisnya tak gatal dan berjalan pulang ke rumahnya. Tak disangka, ternyata gadis itu melihat Bagas dari dalam rumah lewat kaca jendela.

Bagaimana mungkin gua nggak kenal lo, jika dulu kita punya banyak kenangan indah yang sulit untuk kita lupakan.

***
Malam ini, keluarga besar 'Adytama' akan melaksanakan acara makan malam bersama rekan bisnis antar perusahaaan. Tetapi hal itu justru membuat Bagas kesal karena dirinya juga ikut terlibat dalam acara yang membosankan itu.

Ligatus [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang