Pagi ini adalah pagi yang sangat menyebalkan bagi seorang "Chelsea anindita" semuanya memang bermula dari film drakor tadi malam. Kalau saja dirinya tidak usil menonton film itu, mungkin saja hari ini dia tidak akan telat masuk sekolah. Dan, dirinya juga tidak akan bertemu dengan cowok songgong yang sedari tadi menghalangi jalannya.
Chelsea menatap tajam cowok di depannya.
"Ishh, minggir!"
Cowok itu nampak tak bergeming, dan justru malah melipat tangan di dada sembari tersenyum sinis kearah Chelsea.
"Sudah berapa kali kamu telat?"
Chelsea berdecis mendengar pertanyaan yang cowok itu lontarkan padanya.
"Sejak kapan lo peduli sama gua?"
Cowok itu menatap tajam gadis itu, lalu perlahan dia mulai mendekatkan diri ke arahnya. Sepertinya dia akan memberi hukuman kecil pada gadis di depannya ini.
"Sepertinya kau ingin bermain-main denganku baby" ucap cowok itu setengah berbisik sembari memainkan lembut rambut indah milik Chelsea.
Tubuh Chelsea seakan menengang ketika cowok itu berdiri di depannya dengan posisi sangat dekat dengan dia.
"Bagas, dengerin gua. Kita udah putus dan gua mohon sama lo untuk berhenti bersikap seolah-olah kita punya hubungan special lagi!" tekan Chelsea pada cowok itu tak lain adalah Bagas, mantan kekasih Chelsea.
"Weitsss, santai baby. Aku tahu kamu belum bisa move-on dari aku, nggak usah ngegas gitu ah, nggak enak tuh dilihatin" ucap Bagas sembari melirik sekilas ke arah siswa lainnya yang sama telatnya seperti Chelsea.
Chelsea menatap sebal ke arah Bagas.
"Yaudah, makanya minggir! Gua mau lewat!"Bagas mengelus lembut rambut Chelsea. "Tidak semudah itu baby, berhubung kamu datang terlambat, kamu juga harus dihukum sama halnya seperti mereka"
"Issst, lepasin tangan lo!" tepis Chelsea saat tangan Bagas mengelus lembut rambut indah miliknya.
Yups, Bagas adalah Ketua Osis di SMA Nusa Bangsa ini. Entah kenapa dulu Bagas bisa terpilih jadi Ketua Osis, mungkin karena parasnya yang tampan dan ditambah lagi dirinya adalah cucu dari pemilik yayasan sekolah ini.
***
Chelsea masuk ke kelas dengan nafas tersenggal-senggal. Ini semua memang karena Bagas, kalau saja tidak ada Bagas mungkin saja dirinya tidak akan dihukum lari 3 kelililing lapangan sebesar itu.
"Eh, busyet lo. Kenapa lo kelihatan capek begitu?" tanya salah satu temannya ketika melihat Chelsea masuk ke kelas dengan nafas tersenggal-senggal.
Chelsea menatap tajam temannya satu itu. Bukannya di kasih minum, tetapi malah dirinya di introgasi seperti itu.
"M-minum!" ucap Chelsea dengan nada serak.
"Minum?" Chelsea mengangguk.
Dengan cepat, temannya itu menyodorkan minuman jus jambu ke arahnya "Ini, nih. Lo minum ini dulu" dengan secepat kilat Chelsea meminum jus itu hingga tandas.
"Yuhuuu,, gua datang guys!" heboh seorang cewek yang tiba-tiba datang menghampiri Chelsea dan temannya.
Cewek itu meneliti meja yang kosong tak berisi "Bentar, bentar kayaknya tadi gua naruh jus jambu disini. Kenapa sekarang udah nggak ada?" cewek itu heran sendiri, lalu sekilas Ia menoleh ke arah Marsha yang seolah-olah tak tahu apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ligatus [ SUDAH TERBIT ]
RandomSinopsis Seperti apa rasanya dibenci oleh seorang Ibu? Di permainkan oleh keadaan, dan berusaha bangkit dari sebuah keterpurukan? Menyakitkan bukan? Itulah yang kini dirasakan oleh seorang pemuda bernama Bagas. Pemuda yang hidup tumbuh dalam tekanan...