Istri mana yang tidak
Cemburu saat melihat suaminya
Berpelukan dengan perempuan lain meski itu sahabatnya sendiri.Chelsea berjalan tertatih menuju ke kamar dengan berurai air mata. Cinta, pernikahan, perhatian, tanggung jawab semua itu hanya palsu. Bagas, suaminya itu ternyata lebih memilih sahabat kecilnya dibanding dia yang sebagai istrinya.
***
Bagas mengedarkan matanya mencari keberadaan istrinya. Sejak dia mengobrol dengan Sinta, istrinya itu sudah menghilang entah kemana."kemana Chelsea ini?" gumannya dalam hati.
Dengan rasa cemas dia mencari keberadaan Chelsea sampai ke sisi penjuru ruangan rumahnya. Sehingga saat dia memasuki kamar, dia melihat perempuan yang dicarinya tadi sedang tertidur menyamping membelakanginya.
Bagas tersenyum melihat istrinya yang sedang tertidur.
"Kau pasti sangat lelah" ucapnya sembari mengelus lembut rambut panjang milik Chelsea.
Bagas turun dari ranjang dan mulai berganti pakaian. Setelah berganti pakaian, dia kembali naik ke ranjang dan mulai menidurkan diri di samping istrinya.
"Have a nice good dream sayang" bisiknya, lalu tidur menyusul Chelsea ke dalam mimpi.
Chelsea membuka mata setelah Bagas membisikan kalimat manis itu di telinganya. Ya, sejak Bagas masuk ke dalam kamar Chelsea memang belum tidur dan dia berpura-pura tidur saat Bagas mulai berjalan mendekat ke arahnya.
Chelsea sedikit membalikan tubuhnya menatap Bagas yang ternyata sudah tertidur pulas disampingnya. Saat melihat Bagas yang tertidur pulas seperti ini membuat dirinya kasihan melihat suaminya ini. Mungkin malam ini dia harus menurunkan egonya dan membuang sifat kekanak-kanakannya itu.
***
Keesokan paginya, Chelsea meraba-raba sisi tempat tidurnya. Kosong, pikirnya. Dia bangun dari tidurnya, lalu mengucek matanya. Dia melihat suaminya itu ternyata sudah rapi dengan pakaian seragamnya."Pagi sayang!" sapa Bagas yang terlihat kesusahan memakai dasinya.
Chelsea menaikan alisnya binggung menatap Bagas. "Tumben kamu bangun pagi?" tanya Chelsea dengan suara khas bangun tidur lalu berjalan mendekati Bagas.
"Hari ini aku ada janji mau berangkat sekolah bareng Sinta, jadi untuk itulah aku bangun pagi" jawab Bagas disertai raut wajah bahagia.
Chelsea nampak terdiam mendengar jawaban dari Bagas.
"Kamu tahu nggak, sayang? Ternyata Sinta adalah Cinta sahabatku waktu kecil" ucap Bagas yang hanya ditanggapi Chelsea dengan senyum tipis sembari fokus membantu Bagas memasangkan dasinya.
"Dan lagi, dia tuh ngerjain aku dengan menyebutkan nama Sinta. Padahal setauku kan aku nggak pernah punya teman bernama Sinta. Nggak taunya Sinta itu adalah Cinta, sahabat kecilku yang kucari selama ini" Bagas nampak bercerita panjang-lebar di depan istrinya.
"Sudah rapi. Buruan gih, berangkat. Nanti telat!" ucap Chelsea ketika dirinya usai memasangkan dasinya pada Bagas.
Bagas tersenyum mendengar ucapan dari istrinya, dia sekilas mencium kening istrinya lalu pergi dari hadapan Chelsea tanpa mengucap sepatah katapun padanya.
Bagas keluar dari kamar dan menuruni anak tangga seorang diri.
"Dimana istrimu Bagas?" tanya kakeknya melihat cucunya itu turun seorang diri tanpa ada Chelsea di belakangnya.
Senyum Bagas yang awalnya mengembang, kini berubah saat mengetahui istrinya tidak ada di belakangnya.
Bukankah Chelsea tadi di belakangku? Lalu kemana dia sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ligatus [ SUDAH TERBIT ]
عشوائيSinopsis Seperti apa rasanya dibenci oleh seorang Ibu? Di permainkan oleh keadaan, dan berusaha bangkit dari sebuah keterpurukan? Menyakitkan bukan? Itulah yang kini dirasakan oleh seorang pemuda bernama Bagas. Pemuda yang hidup tumbuh dalam tekanan...