Stuck With Beautiful Princess || 19. Meet Reza

13.1K 1K 26
                                    

❌ DILARANG MEMPLAGIAT CERITA INI ❌

‼️WAJIB MEMBERI ⭐‼️

Happy Reading!
.
.
.

Tiba di lobi, ia turun dari mobil dengan kacamata bertengger di hidung mancungnya. Tas yang baru ia beli minggu lalu akhirnya ia pakai, bertengger apik di pergelangan tangannya. Kaki berbalut stiletto lebih dari sepuluh senti itu berjalan anggun memasuki kawasan perkantoran yang terlihat lengang. Tentu saja, sekarang masih jam kerja jadi tak banyak orang berlalu lalang di lobi kantor.

"Saya ingin bertemu Reza Wiratama." ia langsung berucap to the point pada resepsionis yang baru saja menyapa.

"Apa Anda sudah membuat janji, Nona?" tentu saja resepsionis ini akan memperlakukannya dengan baik. Jangan bayangkan adegan seperti di novel dimana ia akan dipersulit untuk menemui CEO. Semua orang tahu siapa dirinya dan statusnya sekarang. Jelas di dihormati disini, sebagai istri dari Gibran Wiratama.

"Tentu. Katakan saja pada sekretaris-nya."

"Katakan pada bos-mu, apa perlu saya menggunakan Elena agar bisa bertemu dengannya?"

Itulah ancaman yang ia berikan pada sekretaris Reza karena pria itu tidak mau berbicara langsung dengannya lewat telepon. Menggunakan nama Elena jelas memperlancar niatnya. Melihat reaksi Reza yang langsung mengiyakan permintaannya membuat dia menerka jika Elena mungkin belum tahu titik permasalahan Reza dan Gibran.

"Mari Nona, akan saya antar sampai keatas."

Ucapan dari resepsionis tadi ia balas dengan sunggingan senyum. "Terimakasih," lanjutnya dan ia pun berlalu darisana.

Bukan lift umum, dia diarahkan ke lift khusus eksekutif. Bagaimana dia bisa tahu, tentu karena ada tulisannya. Interior dalam lift saja mewah dengan perpaduan warna gold dan putih. Ditambah penerangan yang cerah membuat ia bisa melihat pantulan dirinya di dinding besi itu.

Ting!

Pintu lift terbuka. Keduanya langsung disambut oleh wanita yang tak lagi muda. Mungkin usianya hampir lima puluhan namun masih terlihat bugar. Wanita itu tersenyum sopan padanya.

"Mari Nona, Tuan Reza sudah menunggu diruangannya."

Membalas senyuman tersebut tak kalah sopan, ia melangkah setelah memberikan anggukan pada resepsionis yang mengantarnya tadi. Ia rasa Reza suka hal-hal yang berbau kemewahan, atmosfer ruangan ini jelas berbeda dari lobi tadi. Mewah namun tidak norak, ia suka dengan desain lantai ini. Terkesan hanya orang-orang penting yang bisa menginjakkan kaki disini.

"Silahkan Nona," wanita yang ia ketahui sebagai sekretaris Reza itu mempersilahkan masuk setelah pintu kaca terbuka. Kaca gelap yang terbuka dengan sensor sidik jari.

Masuk kedalam ruangan, ia langsung disambut tatapan tajam Reza. Pria yang berstatus sebagai iparnya ini terlihat seperti elang yang siap memangsanya kapan saja. Padahal dulu pria ini bersikap ramah ketika tahu jika dia teman Elena selama di Hawaii. Tapi lihatlah sekarang, Reza bersikap seolah mereka adalah musuh besar.

"Nyalimu sangat besar untuk sampai kesini."

Menggedikan bahu, ia menyunggingkan senyum remeh. "Tidak ada kesulitan sedikit pun untuk tiba disini." tanpa dipersilahkan, ia duduk di sofa tepat di seberang kursi kebesaran Reza.

"Cepat katakan!"

"Apa tidak bisa bersikap manis pada ipar-mu sendiri?" ia sengaja menggoda dengan melebarkan senyumnya. "Seharusnya kamu bisa membedakan diriku dan orang-orang biadab itu." mimik wajahnya berubah serius. Menatap kedua mata elang suami dari Elena ini penuh keberanian. "Aku memang memiliki darah yang sama dengan mereka, tapi aku Kayra Princessa, bukan Lesmana!"

Stuck With Beautiful Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang