Stuck With Beautiful Princess || 11. Shopping

13.3K 961 17
                                    

❌ DILARANG MEMPLAGIAT CERITA INI! ❌

Hello guys! Aku mau ngebut nih, mumpung lagi mood. Biar gak pusing jadi pengennya cerita ini ngebut terus punya Gava slow. Jadi yg nungguin Gava mohon bersabar.

Happy Reading!
.
.
.

"Kayra, you okay?"

No, dia tidak baik-baik saja. Karir yang susah payah ia bangun hancur. Bagaimana bisa dia akan baik-baik saja? Sudut bibirnya tertarik. Aneh rasanya mendapati seseorang memberikan perhatian padanya atau... Hanya sebuah rasa kasihan. "I'm okay, Lena. Don't worry."

Elena, perempuan yang menjadi temennya sejak bertemu di Hawaii. Siapa sangka jika mereka akan terikat hubungan keluarga sekarang. Sejak awal bertemu Elena, dia menyukai perempuan itu. Ia merasa jika mereka sama, sama-sama melarikan diri dari masalah. Bedanya, Elena cukup beruntung masih ada yang begitu mencintainya. Tidak seperti dirinya, yang tiba-tiba menghilang dan muncul dengan sendirinya ketika ingin.

"Tapi lo nggak keluar dari kamar, lo sehat?"

"Apa gue keliatan sakit?" Ya, jika dia tidak memoles wajahnya dengan make-up pasti wajahnya akan terlihat begitu menyedihkan. Badannya juga masih lemas karena sampai di sore hari, dia belum makan. Gairahnya untuk hidup seolah disedot habis. Tak ada yang ingin ia lakukan selain menidurkan tubuhnya.

"Lo udah makan?"

"Udah," bohongnya. Mendengar bujukan dari seseorang terkadang terasa menyenangkan. Menandakan jika masih ada orang yang peduli padanya. Tapi tidak untuk sekarang. "Tumben kesini."

Teman sekaligus iparnya itu duduk di tepi ranjang. "Gue khawatir sama lo." ungkapan jujur Elena membuatnya tersentuh. Tanpa sadar ia menarik kedua sudut bibirnya. "Dari awal kita kenal, gue tahu lo orangnya ketutup. Tapi lo bukan gue yang bisa sembunyiin banyak hal, lo publik figur. Pergerakan sekecil apapun bakal disorot sama media. Sebelumnya, gue emang diem karena gue ngerasa masih orang baru. Tapi sekarang kita keluarga, Kay. Lo bisa berbagi sama gue."

Keluarga. Apa mereka yang memiliki darah yang sama dengannya adalah keluarga? Atau mereka yang tinggal bersamanya sejak ia lahir di dunia. Apa definisi dari keluarga? Mimpinya dulu adalah membangun keluarganya sendiri, tapi itu pun pupus. Mungkin Tuhan memang mentakdirkan dirinya tidak memiliki keluarga.

"Yah... Kita keluarga." ia merangsek maju. Menghamburkan dirinya kedalam pelukan Elena. Bisakah dia menganggap perempuan ini sebagai keluarga disaat hubungannya dengan sang suami saja tak lebih dari saling memanfaatkan?

Tanpa ia sadari, air matanya keluar. Ia pikir stok air matanya sudah habis, ternyata dia masih memiliki sisa yang memaksa keluar sekarang. Ketika merasakan Elena akan melepas pelukan mereka, ia mengeratkan pelukannya. Tidak, ia tidak ingin Elena melihat sisi lemahnya.

"Aku punya banyak waktu buat dengerin cerita kamu." suara Elena terdengar lembut. Bahkan cara bicara perempuan ini berbeda, yang malah membuatnya semakin ingin menangis. Apa jika dia memiliki Kakak rasanya akan seperti ini?

"Kamu tahu semuanya." Perlahan ia mengatur nafasnya. Mengusap sisa air mata di pipinya sebelum menarik diri. "Seperti yang kamu bilang, aku publik figur, semua masalahku menjadi sorotan. Nggak ada yang lain."

"Ada." tangan Elena mengusap lembut sisi kepalanya. Merapikan rambutnya yang berantakan. Ia merasa seperti mendapat perhatian dari seorang ibu. "Kamu nggak mungkin hancurin karir kamu begitu saja. Ada yang melakukan itu kan? Aku bisa membantu-mu, Kay."

Ya, skandal terakhirnya memang terkesan aneh. Disaat dia sudah memulai syuting, tiba-tiba saja dia membatalkan kontrak. Jelas hal itu terlihat sangat janggal. Tapi mana mungkin dia bisa mengatakan jika itu ulah suaminya sendiri, Gibran.

Stuck With Beautiful Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang