Stuck With Beautiful Princess || 44. Syara

11.2K 857 14
                                    

BRAK!

"Ma-maaf Nona." pria yang baru saja masuk dengan cara tidak sopan itu menunduk takut saat mendapatkan tatapan tajam dari bosnya. "Diluar ada penyerangan, orang kita kalah jumlah."

"Bagaimana bisa..." Syara memejamkan matanya sejenak. Tangannya terangkat, memberi kode agar anak buahnya pergi. "Halangi mereka, bahkan dengan nyawa kamu sekalipun. CEPAT!"

Setelah kepergian pria tadi, Syara berbalik cepat. Tanpa rasa kasihan dia menendang tubuh Kayra, melampiaskan amarahnya. "Lo bohong! Bangsat!" Tak hanya satu kali, tendangan itu terus berulang. Nampaknya Syara tidak merasa puas melihat kondisi Kayra saat ini. "ARGH!"

"Lo bilang udah nggak ada hubungan apapun sama mereka. KENAPA MASIH ADA YANG NOLONGIN LO?!"

Tidak ada jawaban apapun dari Kayra. Mata perempuan itu terpejam. Nafasnya pun mulai terasa berat. Sakit ditubuhnya amat luar biasa. Dalam hati dia terus meminta agar segera tidak sadarkan diri. Kenapa tubuhnya sekuat ini? Jika saja dia pingsan dari tadi, setidaknya dia tidak merasakan siksaan separah ini bukan?

"Nggak ada jalan keluar. Sial, sial, sial!" Syara terus meracau kesal. Kakinya melangkah kesana kemari memikirkan cara untuk pergi dengan selamat dari sini.

Gedung terbengkalai ini hanya memiliki dua pintu. Sedangkan pintu belakang ditutup. Hanya ada satu jalan keluar itupun ada orang-orang yang ia yakini pasti Wiratama. Jika dia keluar sendiri, setidaknya bersembunyi di ruangan lain, pasti mereka akan menemukannya.

"Hah!" Syara menyugar rambutnya ke belakang. Kakinya kembali mendekati tubuh Kayra. Mendorong salah satu bahu Kayra dengan kakinya. Membuat perempuan itu terlentang. "Mau lo mati sekalipun, lo tetap berguna untuk gue jadiin sandra."

Uhuk!

Sakitnya semakin bertambah saat kaki Syara menginjak perutnya. Memaksakan matanya untuk terbuka, ia menarik sudut bibirnya walau terasa berat. "Setidaknya gue nggak mati sendiri." meski pelan, ia yakin Syara dapat mendengar suaranya.

Perempuan yang dulu ia yakini benar-benar menerimanya, ternyata tak lebih dari musuh dalam selimut. Padahal sebelumnya dia berpikir untuk membagi hartanya dengan Syara. Karena menurutnya, perempuan ini juga pantas atas harta Lesmana.

Pemikirannya salah, Syara tak lebih dari iblis licik. Menawarkan bantuan, menolongnya bahkan menjadi mata-matanya selama ini. Dia tak habis pikir dengan otak gadis itu. Jika Syara memusuhinya, kenapa dia juga turut andil menghancurkan keluarganya sendiri. Sebenarnya dipihak mana gadis itu?

"Lo--"

BRAK!

Untuk kedua kalinya pintu dibuka dengan kasar. Syara yang merasa terkejut pun menghela nafas kasar. Ketika menoleh ke pintu, netranya membulat sempurna.

Gibran berdiri disana bukan hal yang mengejutkan untuknya, dia sudah memprediksi hal itu. Tapi Gibran menodongkan senjata api padanya, dia tidak tahu jika Gibran seberbahaya itu.

"Menjauh." Wajah Gibran tidak menunjukkan ekspresi berlebih. Tapi jika diperhatikan, wajah Gibran memang sudah seram meski hanya diam saja. Terlebih aura-nya sekarang bisa membuat orang lain gemetar.

"Lo nggak akan berani bunuh gue." Syara sendiri tidak yakin dengan ucapannya barusan. Selain memastikan, dia juga mencoba membangun sugesti untuknya sendiri. Tidak mungkin Gibran berani membunuhnya. Ya, tidak mung--

DOR!

--kin.

Tak hanya Syara, Kayra yang sudah diambang batas kesadaran pun ikut terkejut. Terlebih saat perempuan yang sudah menyiksanya tumbang disebelah tubuhnya. Jika saja tenaganya masih full, di pasti sudah berteriak sekarang.

Stuck With Beautiful Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang