Stuck With Beautiful Princess || 04. Menikah

16.6K 1.1K 21
                                    

Dua minggu, waktu yang terasa begitu cepat padahal dia menghabiskannya dengan bekerja dan bekerja. Berharap ia bisa melupakan masalahnya walau hanya sekejap. Keadaan ini diluar rencananya. Mengingat kakak tertuanya menikah saat sudah kepala tiga, ia berpikir untuk sendiri dulu beberapa tahun kedepan. Menata hidupnya pum hatinya untuk menerim orang baru nanti. Orang yang akan menghabiskan waktu bersamanya hingga maut memisahkan.

Sangat jauh diluar ekspektasinya, dia tidak menyangka jika baru saja dia mengucapkan janji suci, dengan perempuan yang bahkan tidak ia kenal sebelumnya. Bukan Syakila yang mengikat janji bersamanya, melainkan Kayra. Artis cantik yang kini tengah bersenda gurau bersama keluarga Gibran.

"Biasa aja lihatinnya, Bang. Bini lo nggak akan hilang, paling ya cuma kabur lah." celetukan seseorang yang tiba-tiba saja ada disebelahnya sedikit mengejutkan. Apa dia begitu serius mengamati Kayra, atau terlalu asik melamun hingga tidak menyadari kehadiran Gava.

Sekilas melirik, Gibran tidak menanggapi ucapan adiknya. Salah besar jika Gava beranggapan dia sangat mencintai sosok Kayra hingga terus menatapnya sejak tadi. Pandangannya memang tak lepas dari gerak gerik istrinya, itu karena dia tengah mengamati interaksi keluarganya dengan artis itu.

Semua orang terlihat menyukai Kayra. Mata elang Reza ataupun mata penuh penilaian Galih seolah tidak berfungsi karena tidak ada komentar apapun dari keduanya. Malah dia mendapat wejangan semalam.

"Gue tahu alasan lo nikah." malam itu dia di datangi dua Kakak tertuanya. Berkumpul di balkon lantai dua. "Terlepas dari apapun itu, lo harus tanggung jawab sama keputusan yang lo ambil. Jangan hancurin masa depan seseorang." Galih memang sering memberinya nasehat, bahkan sejak kecil.

"Hargai istri lo, mau bagaimana pun dia tetep jadi istri lo nantinya. Nggak pernah ada perceraian di keluarga kita." Reza pun ikut menambahi. Ada sirat dari tatapan kakaknya itu. Seolah berkata 'jangan kayak gue, lo tahu sendiri akhirnya bakal gimana'. "Lo nggak ada hubungan sama siapapun kan? Jadi, coba bangun hubungan sama istri lo entar. Anggap aja kalian lagi pacaran. Lo bisa nyoba, hasil akhir itu kehendak Tuhan."

Hasil akhir itu kehendak Tuhan. Manusia memang hanya bisa berangan saja bukan? Sekuat apapun dia melawan takdir, tetap saja hasilnya akan sama. Kalau memang begitu, berarti pernikahannya dengan Kayra adalah sebuah takdir? Ya, anggap saja begitu agar ia bisa belajar menerimanya.

"Gibran?"

Suara itu menyentaknya, sekarang bukan lagi Gava yang berdiri di dekatnya melainkan Kayra. Perempuan yang masih mengenakan gaun putih sederhana untuk pernikahan mereka.

"Kamu melamun."

Perempuan ini memiliki pesona untuk menarik perhatian lawan jenis. Pantas saja Kayra menjadi seorang aktris. Senyum manisnya pun tidak bosan untuk selalu dinikmati, wajar jika dalam beberapa film Kayra menjadi protagonis.

"Gibran!" panggilan bernada kesal itu tanpa sadar membuat sudut bibirnya tertarik. "Apa?" sahutnya kalem.

"Capek, ayo ke kamar." raut wajah itu terlihat memohon. Apa perempuan ini memiliki semacam sihir? Ia tidak tahu, jika selain adiknya akan ada perempuan yang bisa membuatnya sulit menolak hanya karena raut wajah.

"Ayo," ia pun merangkul bahu istrinya. Ya, istri. Perempuan yang kini tengah tersenyum senang adalah istrinya. Perempuan yang tanpa malu memeluk pinggangnya dari samping adalah istrinya. Sebenarnya dia ingin menolak takdir ini, tapi bagaimana jika hanya melihat wajahnya saja Gibran sudah tertarik?

🍁🍁🍁

Selama tinggal bersama dua minggu terakhir, ia sedikit banyak tahu bagaimana kelakuan Kayra. Hal itulah yang membuatnya menolak ide Ibunya agar Kayra tinggal dirumah utama sebelum mereka menikah. Ia takut Kayra membuat ulah yang merugikan keluarganya.

Stuck With Beautiful Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang