Stuck With Beautiful Princess || 31. Tenang

11K 982 40
                                    

Musibah datang bersamaan dalam hidupnya. Bagai orang idiot ia tidak tahu apapun. Apa yang terjadi pada ayahnya, apa yang terjadi pada istrinya. Ia merasa sangat bodoh sekarang. Mengetahui jika keduanya dalam bahaya, dan dia tidak bisa berbuat apapun.

"Bang lo lacak Papah!" tanpa sadar nada suaranya meninggi. Sedangkan tubuhnya bergetar tanpa bisa ia kendalikan. Ketakutan menyelimutinya.

"Tenang Gibran, tenang... Lo ngomong yang jelas. Ada apa--"

"CEPET LACAK PAPAH TERUS TELFON GAVA BUAT CARI KAYRA!"

Baik Galih maupun Regan, keduanya terkejut mendengar teriakan Gibran. Saudara mereka itu terlihat sangat kalut. Tatapan matanya saja tidak bisa fokus. Juga deru nafasnya yang memburu. Padahal beberapa saat lalu pria itu berpamitan karena di telfon oleh sang istri. Tapi kenapa jadi begini?

"Ada apa? Kenapa kalian ribut?" Gifri, sosok ayah yang datang bersama Reza terlihat bingung. Mereka semua ada di villa, baru pulang lokasi peninjauan. Sedangkan Rian pergi sendiri mencari sesuatu untuk istrinya. Oleh-oleh katanya karena besok mereka akan pulang.

"Papah..." Gibran menarik nafas dalam. Sedangkan yang lain diam menunggu keterusan kalimat pria itu. "Papah kecelakaan. Kay... Kayra juga."

Butuh satu menit bagi mereka mencerna ucapan Gibran. Mereka bingung, bagaimana bisa Kayra dan Rian kecelakaan? Apa mereka bersama? Bukankah Kayra berada di Jakarta?

"Lo ngigo? Kayra kan di Jakarta, Papah juga disekitar sini aja kan? Gimana mereka--"

"Mereka kecelakaan, tapi beda tempat!" potong Gibran kesal. Kenapa disaat seperti ini mereka seolah bersekongkol menyulut emosinya.

"Gimana bi--"

"UDAH CEPET LACAK PAPAH!" lagi, ia memotong perkataan Regan. Merasa gemas dengan keluarganya yang terlalu lama mencerna situasi.

"HP lo mana?" ia mendekati Regan sembari menjulurkan tangan kanan. Berniat meminjam ponsel karena miliknya sudah hancur, akibat luapan emosinya.

"Papah pakai SUV hitam?" Reza bertanya dengan tenang. Meski pria itu sudah fokus pada tablet di tangannya. Entah sejak kapan benda itu ada ditangan pria itu.

"Iya." Gibran menjawab singkat. Sedangkan dirinya fokus pada ponsel ditangannya. Menghubungi sang adik.

"Gav!" ia berseru ketika telepon sudah tersambung. "Lo cari Kayra sekarang, dia di tol arah Bogor!" perintahnya tanpa basa-basi.

"Bogor? Bukannya disana ada kecelakaan beruntun ya Bang?"

Perkataan Gava sukses membuat tubuhnya lemas. Jika saja Regan tidak bergerak cepat menopang tubuhnya, mungkin dia sudah ambruk sekarang.

"Mobil Papah masuk jurang."

Info kedua dari Reza berhasil membuat dunianya hancur. Tidak, ini tidak nyata bukan? Bagaimana mungkin kedua orang terkasihnya celaka dalam satu waktu. Tadi, dia baru saja bertemu dengan Papahnya. Dan kemarin malam ia masih bercakap dengan istrinya. Mendengarkan segala cercaan dari sang istri karena pergi tiba-tiba. Kenapa sekarang jadi begini?

🍁🍁🍁

Kedua tangannya menangkup tangan yang terasa kecil baginya. Keadaan lemah perempuan yang sudah menjadi bagian penting hidupnya membuat hatinya sakit. Ia merasa linglung, ia butuh tumpuan, ia butuh wanitanya.

Melihat kondisi wanitanya sekarang, ada perasaan bersalah merambat kedadanya. Ia kerap mengacuhkan wanitanya bahkan tak segan untuk menyakitinya. Tapi lihatlah dia sekarang, begitu takut kehilangan sosok yang berhasil menerobos masuk kedalam hatinya.

Stuck With Beautiful Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang