Stuck With Beautiful Princess || 25. Penggoda

12.7K 1K 20
                                    

Pagi tadi, seharusnya ia bersama sang suami pergi ke rumah sakit seperti kata Gibran kemarin lusa. Sebab kemarin adalah hari minggu, jadi mereka menundanya hingga hari berikutnya. Sayangnya, pagi-pagi sekali Gibran harus berangkat ke kantor karena kedatangan kliennya yang berasal dari Singapura. Entah dirinya harus bersyukur atau tidak karena hal ini.

Hingga malam datang, suaminya tak kunjung pulang dan dia baru beberapa saat lalu dia tahu dimana posisi suaminya. Membawa mobil sendiri, ia melajukan kendaraan milik suaminya ini ke sebuah hotel yang bodohnya masih aset Wiratama. Hotel VK, bangunan yang dihadiahkan oleh Regan untuk adik bungsunya. Oleh karena itu dia tidak kesulitan saat meminta akses karena sudah menghubungi Revika --adik iparnya.

Apa orang bodoh itu tidak mengecek dulu dimana mereka akan menjebaknya? Dari sekian banyak hotel di kota ini, bodohnya mereka memilih hotel yang masih dalam teritorinya. Bahkan dia mendapatkan akses kamar dengan mudah. Berjalan santai menuju kamar bersama dua orang pegawai. Mengabaikan tatapan bingung kedua pegawai tersebut.

Meski sudah lama tidak muncul di layar kaca, ia tahu jika namanya belum hilang dari kepala orang-orang. Banyak orang mengetahuinya, terbukti dari reaksi para pegawai juga beberapa pengunjung yang terus menatapnya ketika ia datang. Beruntung tidak ada yang bertindak anarkis.

"Terimakasih, kalian bisa pergi." Kayra menyunggingkan senyum manisnya. Ketika kedua pegawai perempuan tadi akan pergi, ia mencegah kemudian memberikan beberapa lembar uang.

Setelah pintu terbuka, ia masuk kedalam kamar super luas yang bahkan terdapat kolam renang pribadi di dalamnya. Pantas saja dia hampir berada di puncak gedung. Jika dilihat-lihat, kamar ini sangat cocok untuk pasangan bulanmadu.

Tapi bukan itu fokusnya sekarang.

"Menjauh dari suamiku, bitch!" Ia menghentikan langkahnya. Kedua tangannya bersedekap, menatap rendah perempuan yang tanpa tahu malu hanya memakai pakaian dalam.

Alih-alih menjauh, wanita itu malah mencoba mencium Gibran yang terlihat tidak berdaya. Merasa kesal, spontan Kayra melempar ponsel yang sedari tadi ia pegang. Tepat mengenai kepala wanita itu, dan dia yakin rasanya pasti sakit.

"Aku tidak suka diabaikan."

Kedua kaki berbalut stiletto itu berjalan anggun mendekati perempuan yang tengah mengerang kesakitan. Puas rasanya melihat hal itu, meski ponselnya juga menjadi korban setelah menghantam kepala dan lantai secara berturut.

Tanpa kasihan, ia menarik kuat rambut wanita itu. Menyentaknya mundur dengan mudah karena tak ada perlawanan sedikitpun. Ia yakin kepala wanita ini masih pening.

Bruk!

Senyumnya semakin lebar setelah berhasil membuat wanita jalang ini tersungkur. Rintihan beserta umpatan terdengar namun tak ia pedulikan.

"Bitch, sebaiknya kamu pulang sebelum aku semakin kesal. Katakan pada tuan-mu jika trik rendahan seperti ini tidak akan berpengaruh padaku. Pergilah!" ia mengibaskan tangannya kemudian berbalik menghampiri suaminya.

Kancing kemeja pria-nya ini sudah lepas semua. Jas yang pagi tadi dipakai teronggok di sofa. Sedangkan dasinya jatuh di lantai dekat ranjang. Mencondongkan tubuhnya, matanya menyipit melihat sesuatu di leher pria yang terlihat hampir pingsan itu. Ia bahkan tidak yakin Gibran menyadari kehadirannya atau tidak.

"Jalang sialan!"  Ia mendesis bagaikan ular. Ketika berbalik, ia sudah melihat wanita itu berdiri dengan senyum kemenangan. Ingin bermain-main rupanya.

"Friska Anindya, model kadaluarsa yang biasa menjual tubuhnya untuk mencukupi gaya hidup mewahnya. Bahkan sudi berhubungan dengan pria bau tanah demi uang. Menjijikan." Ia tersenyum lebar melihat amarah di wajah wanita ini. "Kenapa? Apa kamu mengenalnya? Padahal dia tidak terkenal."

Stuck With Beautiful Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang