.Epilog.

20.3K 767 29
                                    

Apa semua orang memiliki wedding dream? Jujur saja Kayra memilikinya, namun tidak terlalu memikirkan karena dulu dia tidak pernah berfikir akan menikah. Jika saja dia tidak berada di situasi yang mendesak, pasti dia tidak akan nekat menjebak Gibran. Takdir memang tidak ada yang tahu bukan. Disatu sisi keluarganya benar-benar hancur, disisi lain Tuhan memberikan keluarga baru untuknya.

Setelah menikah dengan Gibran --itupun dadakan-- dia tidak mengharapkan akan ada resepsi besar yang dihadiri banyak orang. Pernikahan diam-diam saja berhasil menghebohkan dunia maya, apalagi dengan resepsi yang menghabiskan banyak dana.

Nyatanya, Gibran mewujudkan impiannya. Setelah mendesak dirinya agar setuju mengadakan resepsi pernikahan, pria itu mengurus semuanya. Tentu saja dengan bantuan keluarga juga WO. Dulu Kayra membayangkan ingin pesta meriah serba pink. Dimana semua tamu undangan perempuan akan memakai gaun berwarna pink.

Namun sekarang pilihannya berubah. Dress code tamu perempuan berwarna lilac. Sedangkan tamu undangan pria memakai jas hitam.

Berbeda dari yang lain, pasangan raja dan ratu malam ini mengenakan pakaian putih. Gibran berbalut tuxedo putih dengan bunga di dada kirinya. Sedangkan sang pengantin wanita mengenakan gaun putih mengembang tanpa lengan. Memperlihatkan kecantikan sang ratu malam ini. Kemewahannya pun khas seorang Kayra Princessa. Mantan aktris yang menjunjung tinggi penampilan.

Walaupun wartawan dilarang masuk, namun tamu undangan dibebaskan untuk membagikan isi acara ke media sosial mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Walaupun wartawan dilarang masuk, namun tamu undangan dibebaskan untuk membagikan isi acara ke media sosial mereka. Karena tak sedikit para bintang hiburan yang ada disini. Wajar jika banyak orang mengabadikan momen makan ini bukan?

Lantunan piano terdengar merdu. Disana, saudara Gibran yaitu Galih, dengan jas hitamnya tengah memainkan tuts. Jemarinya bergerak lincah, mengiringi dua orang yang tengah bergerak di lantai dansa.

Khusus untuk dansa pertama dilakukan oleh sang pengantin. Bintang malam ini tengah bergerak indah mengikuti alunan lagu dengan disaksikan banyak orang. Dry ice atau bisa disebut gas atau asap putih menutupi kaki mereka. Membuat keduanya seolah tengah menari diatas awan.

"Semua orang melihat-mu."

Kayra mengangguk pelan, menyetujui ucapan suaminya. Akan tetapi dia meralat kalimat tersebut, "Kita. Mereka melihat kita."

Dengusan samar terdengar. "Harusnya kamu memakai gaun yang aku pilihkan."

"Masih mau memperdebatkan gaun ini?" Sejak awal Gibran memang tidak setuju dengan gaun pilihannya. Pria itu memiliki pilihan sendiri namun terlihat terlalu sederhana untuknya. Bukan tipenya. Dan sejak itulah mereka mulai berdebat tentang gaun ini. Padahal yang memaksa adanya resepsi Gibran. Tapi lihatlah sekarang, pria ini terlihat menyesal sudah mengadakan pesta.

"Kamu sendiri yang berjanji mau menuruti semua keinginanku tentang pesta ini."

Tak hanya gaun, Kayra juga meminta agar Gibran mengundang mantan kekasihnya. Ya, mantan Gibran yang beda agama itu. Yang meninggalkan Gibran dan menikah dengan laki-laki lain. Tadi, saat sang mantan memberikan ucapan selamat, seketika Kayra merasa menyesal. Seharusnya dia tidak mengundang perempuan bernama Syakila ini.

Stuck With Beautiful Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang