"Jadi kamu udah kasih pelajaran buat Friska?"
"Gausah sebut namanya bisa? Panggil aja jalang gitu,"
"Kamu lagi hamil, Kayra. Omongannya lebih dikontrol."
Wajah ibu hamil itu cemberut. Dibalik maskernya, bibir tanpa polesan lipstik itu maju. Meski begitu matanya terus melihat berbagai macam susu ibu hamil. Ada banyak varian juga merk, manakah yang harus ia ambil?
"Kamu suka rasa apa?" Gibran berdiri di sebelah istrinya, ikut memperhatikan isi dari etalase ini.
"Asal manis aku suka kok."
"Kayaknya yang paling mahal itu yang bagus deh." suami dari Kayra itu mengambil semua varian dari merk yang ia rasa paling bagus dilihat dari harga. Memasukan semua itu kedalam troli.
"Heh! Kenapa ambil banyak banget?"
"Biar kamu nggak bosen."
"Tapi dilihat dulu dong! Itu tuh buat yang lagi menyusui kenapa diambil juga?!"
"Emang ya?" Gibran bergumam pelan kemudian melihat kembali dus-dus susu itu. Melihat satu persatu kemudian memilah yang sesuai kebutuhan istrinya. "Sudah, sekarang beli apalagi?"
"Em... Gimana kalo--"
"Kayra?!" pekikan dari seseorang tentu mengejutkan keduanya. Tidak hanya mereka, beberapa orang di lorong itu pun ikut menoleh. "Kayra, kamu Kayra kan?!"
Perempuan yang memanggil Kayra tadi cepat mendekati mereka, meninggalkan trolinya begitu saja. Sekarang bukan hanya perempuan itu, yang lain pun ikut merasa penasaran.
"Itu Kayra? Pantes kayak nggak asing gitu suaranya."
"Kayra? Kayra artis itu kan?"
"Wah udah punya nyali buat keluar kandang ternyata."
"Gosipnya sih dia udah jadi simpenan pengusaha sejak lama."
Berbagai macam kalimat dapat di dengarnya dengan baik. Bisikan mereka terdengar begitu jelas, entah sengaja atau bagaimana. Sial! Kenapa bisa sampai ketahuan? Padahal dia sudah berpenampilan beda lalu memakai masker.
Merasa terpojok, ia pun berniat untuk lari. Namun gerakannya kalah cepat dengan Gibran yang menahan tangannya. Tidak, tidak, dia harus lari. Kenapa Gibran malah menahannya?
"Maaf semuanya, istri saya sedang hamil. Bisa kalian tidak menggerubungi kami?" Gibran membuka suara dengan penuh wibawa. Menunjukkan auranya yang sayangnya tidak mempan pada ibu-ibu tanah air. Bukannya menurut, tiga orang ibu-ibu malah merangsek maju dan berusaha menjangkau tubuh Kayra.
Bergerak cepat, Gibran menjadikan tubuhnya tameng. Membawa istrinya bersembunyi di belakang tubuhnya. Kenapa situasinya jadi seperti ini? Ia pikir masyarakat sudah mulai melupakan nama istrinya.
"Menjauh sebelum saya menggunakan kekerasan!" Gibran memberikan ultimatum namun lagi-lagi tidak dihiraukan. Ibu-ibu itu malah semakin ganas dengan menganiaya tubuhnya. Sedangkan beberapa orang lainnya malah mengabadikan kejadian ini dengan ponsel mereka alih-alih menolong.
"Akh!"
Pekikan dari istrinya membuat ia menoleh ke belakang. Sial, tangan istrinya terjangkau. Namun ketika Kayra mencoba melepaskan malah membuat perempuan itu mendapat cakaran.
"MENJAUH DARI ISTRI SAYA SIALAN!"
Persetan dengan tata krama atau hormat pada yang lebih tua. Para wanita ini sudah melewati batas. Oleh karena itu dia tidak berpikir panjang untuk mendorong mereka. Ada yang menabrak etalase ada juga yang sampai terjengkang dan jatuh ke lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With Beautiful Princess
Romance[#5 Wiratama's] Datang ke club malam hingga mabuk berat bukanlah kebiasaannya. Malam itu, ia merasa patah hati mencoba mencari hiburan disana. Saudaranya -Regan- dulu kerap ke tempat maksiat ini, adiknya saja -Gava- juga melakukan hal yang sama. Mak...