Personal Bodyguard

Chapter 19: Meja Hijau

Setelah beberapa bulan penyelidikan ulang, kasus Gerald akan segera disidangkan hari ini di Pengadilan Tinggi Bali karena pengadilan sebelumnya hanya memberikan hukuman seumur hidup dan tidak sesuai dengan tuntutan jaksa karena itu jaksa melakukan banding ke Pengadilan Tinggi Bali untuk mendapatkan keadilan bagi pembunuh seperti Gerald Anderson. 

Gerald telah mengakui perbuatannya membunuh Vita Sharvia, istri Tommy Sharvia dengan racun sianida yang dituangkan dalam supnya setiap hari dengan dosis yang berbeda-beda supaya pembunuhan itu tampak seperti Vita mati secara normal karena sakit. Karena itu, tubuh Vita tidak di otopsi sehingga Gerald telah berhasil membunuh Vita tanpa jejak. 

Cara Gerald membunuh Farrel jauh lebih mengerikan daripada ketika dia membunuh Vita. Gerald menggunakan peralatan otomatis yang dapat menyiksa Farrel secara pelan. Gerald juga memasukkan racun ke dalam tubuh Farrel untuk melemahkan seluruh sistem metabolisme Farrel sehingga Farrel akan terbunuh secara pelan dan menyakitkan. Sudah disiksa tubuhnya, sistem metabolisme dalam tubuhnya juga dibunuh perlahan. Farrel tidak bisa berteriak karena dia dibungkam dan suaranya juga di hilangkan. 

Gerald menambahkan keterlibatan Carl Mclover dan mengatakan bahwa Carl Mclover adalah otak di balik semua itu. Gerald juga mengatakan bahwa permusuhan Carl dengan Tommy dimulai ketika adik Carl yang bernama Citra bunuh diri karena Tommy berselingkuh dengan Vita oleh sebab itu, Carl balas dendam dengan menghabisi seluruh keluarga Tommy dan menjadikan Gerald partner dalam membunuh dengan jaminan harta serta kekuasaan di perusahaan milik Carl yang sepenuhnya menjadi milik Gerald.

Namun, Gerald sama sekali tidak bisa membuktikkan bahwa otak dari semua itu adalah Carl karena dia mengakui Carl selalu memerintahkan dia di tempat yang sepi dan tak jarang ada yang benar-benar mengetahui apa yang mereka bicarakan. Alih-alih Carl selalu mengaku dan mengatakan bahwa Gerald adalah musuhnya, Gerald justru mengatakan sebaliknya. Mereka adalah sahabat yang saling mendukung dan Gerald melakukan semua ini karena Carl telah membantu usahanya bangkit. 

Gerald juga mengatakan dia telah memberikan kekasihnya, Helena untuk Carl karena dahulu mereka pernah jatuh cinta pada orang yang sama. 

"Anda juga sering mengirimkan orang untuk menyakiti anak-anak Carl Mclover. Untuk apa anda melakukan hal itu?" Hakim pun bertanya karena dalam bukti menunjukkan pengakuan anak-anak Carl MClover bahwa hidup mereka terancam dengan keberadaan Gerald. 

"Saya tidak pernah merasa mengirimkan orang untuk menyakiti mereka, Yang Mulia." bela Gerald yang sudah lelah dengan semua kebohongan ini.

"Itu bohong, kami punya saksi. Yang Mulia." protes jaksa. 

Sang hakim mempersilahkan jaksa untuk memanggil para saksi. Memang benar mereka adalah orang Gerald, akan tetapi Gerald tidak pernah mengirimkan mereka untuk mengancam hidup keluarga Mclover.

Mereka mengakui bahwa mereka pernah menculik Madilyn Mclover atas perintah Gerald. Gerald mengingat itu dan mengakui perbuatannya begitu saja. Namun, Madilyn Mclover berhasil melarikan diri waktu atas bantuan Liam. Atas semua pengakuan itu, Gerald Anderson akhirnya dijatuhi hukuman mati dan akan dieksekusi setelah grasi dari presiden turun.

Madilyn yang mendengar hal itu pun merasa lega. Dia menyaksikan sendiri persidangan itu dan dia tidak bisa membayangkan bagaimana sakitnya Farrel ketika dibunuh. Dia juga tak banyak mendengar tentang adik ayahnya, Citra. Dia sendiri juga jarang membahas tentang adik perempuan Carl selain Sonia dan Laura. Sonia dari ibu spanyol sedangkan adik kandung Carl hanyalah Laura. Itu yang selama ini Madilyn ketahui. 

Akan tetapi, dia ingin mendapatkan jawaban dengan versinya sendiri. Dia tak ingin bertanya kepada ayahnya karena jika dia melakukannya maka, belum tentu ayahnya akan jujur kepadanya. Setelah persidangan itu selesai, Gerald menatap Madilyn dan seolah ingin mengatakan sesuatu, namun polisi melarang Gerald untuk mendekati Madilyn.