Chapter 23: Liburan

59 2 0
                                    

Madilyn mengetahui dengan benar selera ayahnya karena itu dia ingin menjaga hubungannya bersama Liam tetap rahasia. Ketika keraguannya tentang Liam hilang, kini restu seakan menghalanginya untuk tetap mencintai Liam. Dia bernapas dengan kesal dan komplain dalam hatinya mengapa nasibnya selalu saja begini. Dia selalu jatuh cinta kepada pria biasa kecuali Deven dan Adams yang berasal dari kalangan keluarga elite. 

"Are you okay?" Liam bertanya dan menatap Madilyn yang sedang melamun menatap kaca mobilnya. 

"Jason, bisa kan kamu mm merahasiakan ini?" ucap Madilyn meminta Jason merahasiakan kepergian Madilyn bersama dengan Liam. Liam mengernyitkan dahinya heran, "Kenapa?" tanyanya kepada Madilyn yang masih memperhatikan ponselnya. 

"Kamu tau kan Papa gak suka kalau aku sampai berpacaran dengan seseorang yang__" Madilyn berhenti sejenak, matanya menatap ke arah Liam dan dia tak ingin jika kata-katanya menyakiti hati Liam. 

Liam hanya menganggukan kepalanya dan dia tidak berkomentar apa pun terhadap ucapan Madilyn yang sebenarnya memang wajar jika dia takut hubungan mereka akan ketahuan karena Carl masih memuja yang bernama kasta. Bagi Carl kasta dan persamaan derajat adalah hal penting dalam keluarganya. Dia menikah dengan seorang anak pengusaha begitupun dengan adik-adiknya yang menikahi pria kaya.

Madilyn tak ingin membahas hal itu, baginya cukup mengetahui bahwa supirnya tidak akan ember atau membocorkan rahasianya dia merasa lebih tenang dan aman berada dalam liburan bersama dengan kekasihnya. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di jogja. Madilyn sengaja memilih tempat yang jauh dari kota dan lebih dekat ke pegunungan dan pantai. Dia juga menyewa Villa di dekat pantai yang tidak begitu mahal seperti villa yang sering dia kunjungi.

"Ini menyenangkan," ucap Madilyn kegirangan berlari-lari di pantai dengan dress warna merah dan topi warna pink. Dia menarik tangan Liam dan berdansa. Dia membawa Jason sekalian untuk memfoto setiap moment mereka berdua selama liburan di Jogja. Jason tentu tidak keberatan karena dia dibayar mahal untuk ini dan kebetulan dia ahli dalam memfoto. Madilyn tampak puas melihat hasil jebretan Jason.

"I love you, Madilyn. Kamu tau kan semesta mungkin tak ingin kita bersama akan tetapi, aku akan selalu ada sampai kita menua bersama." ucap Liam, dia memegang pinggul Madilyn dan menatapnya sangat dalam seolah cintanya sudah membutakan dirinya. 

"Jangan hanya ucapan saja. Buktikan itu." ucap Madilyn yang mencium Liam di hadapan umum. 

Mereka terus berlarian ke arah laut dan bermain air bersama. Menaiki bukit di sebelah pantai Indrayanti dan mengambil foto sebanyak-banyaknya. Madilyn juga berfoto sendiri untuk dia pamerkan di instagramnya. 

'Fancy solitude.' tulisnya dalam sebuah caption di instagram yang menandakan kesendiriannya saat ini akan tetapi, dia tak benar-benar sendiri. Madilyn justru berciuman dengan Liam mesra di atas bukit dan Jason memfoto mereka. Ada juga seorang pria yang sepertinya memperhatikan mereka di sekitar mereka akan tetapi, karena bukit juga agak ramai pengunjung jadi, baik Madilyn atau Liam tak begitu menyadari kehadiran pria itu. 

"Now I know why she let me go, wkwkw" celetuk Madilyn terkekeh kepada Liam, "Kenapa?" tanya Liam yang tidak mengerti dengan ucapan Madilyn, "Dokter Tiffany, dia liburan juga sama keluarganya, pantes aja kemaren diizinin pulang. Liam, aku cuma mau kamu bersama sama aku di keadaan apa pun. Jangan pernah sekali-kali kamu pergi tanpa mengabari aku dan tanpa bilang sama aku." ucap Madilyn menatap mata Liam yang juga menatapnya.

Liam membelai rambut Madilyn, "Aku disini kan. Oh ya, kita ini kan liburan, jangan sedih dong." ucap Liam mencoba menghilangkan rasa khawatir Madilyn. 

Liam menggendong Madilyn di bawah cakrawala, di dekat ombak pantai yang berderu. Membawa pergi semua keluh dan kesah serta masalah mereka. Mereka berfoto di bawah senja dan di bawah tebing besar yang menjulang tak terlalu tinggi. Mereka berdua tersenyum menatap satu sama lain dan Jason sebagai jomblo tukang foto merasa iri setiap kali dirinya memfoto kedua pasangan itu. 

Personal BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang