Memperhatikan ruangan hampa dan kosong, sepi berbau obat-obatan yang menusuk di hidung. Liam juga memperhatikan darah yang masih menetes dengan pelan, bukan semakin masuk ke dalam. Dia justru berlari keluar ruangan dan bergegas menuju tempat parkir karena dia tau bahwa sekali lagi Madilyn mencoba untuk melarikan diri.
Liam tak menemukan siapapun di tempat itu meski dia sudah menelusuri seluruh tempat parkir, hampa tiada wajah dan jejak Madilyn. Dia bingung bagaimana Madilyn bisa pergi secepat itu dan dengan siapa Madilyn pergi sedangkan dia sama sekali tak membawa kunci mobil. Liam menggaruk kepalanya dan menggigit bibirnya, merasa geram dengan Madilyn namun, apa yang sudah lari dari genggamannya harus dia dapatkan.
***
Madilyn menyetir dengan tenang dan menikmati pepohonan serta suara alam yang membuat hatinya sedikit tenang. Dia hanya ingin sendiri dan tak mau ada siapapun di hidupnya termasuk para pengawal payahnya. Dia tak membenci mereka ataupun ayahnya, dia hanya lelah dan ingin sendiri, namun ayahnya yang sangat overprotective tak pernah membiarkan itu terjadi, sehingga dia harus mencari cara untuk melarikan diri meski tangannya masih sedikit berdarah dan terasa sakit, dia sudah membalutnya dengan kapas namun, tetap saja.
"Nona Mclover kamar anda sudah tersedia sesuai dengan pesanan. Jika membutuhkan sesuatu silahkan hubungi pelayanan kami, kami akan memberikan pelayanan yang terbaik di Villa ini, serta ekstra keamanan sudah di tambah sesuai dengan permintaan anda." ucap salah seorang pelayan yang menujukkan villanya kepada Madilyn.
"Tentu saja keamanan akan bagus jika privasi tetap terjaga, Andi Salamet." ucap Madilyn menatap Andi dengan tatapan tajam.
"Baik, kami akan menjaga nona berserta privasi nona, tidak perlu khawatir tentang hal itu,"
Madilyn hanya mengangguk dan tidak menggubris ucapan itu. Dia naik ke lantai dua dan melihat pemandangan yang sangat indah, pepohonan yang rindang beserta burung-burung yang berterbangan tanpa ada beban.
Dia meminum kopinya yang sudah dia pesan sebelum meninggalkan rumah sakit. Dia datang ke tempat ini bukan pertama kali. Mclover adalah pengunjung yang berani membayar mahal untuk satu Villa selama musim panas dan Madilyn sering mengunjungi tempat ini bersama dengan kekasihnya, Farrel. Dia tentu tak ingin mengingar ke masa lalu. Sebenarnya dia hanya merindukan ketenangan.
"Arin, buang saja semua itu atau jika kau mau ambil saja. Jika ada telpon, jangan di angkat atau kamu akan tau akibatnya," perintahnya kepada pelayan.
Waktunya meregangkan tubuh. Madilyn membuka pintu di sebelah meja tempat lampu-lampu yang indah nan-glamour. Dia melepaskan handuk putih yang dia pakai begitu saja di lantai. Dia mengunci pintunya secara otomatis, berjalan lambat menuju bathtub dan meminum anggur merah yang sudah Arin siapkan sesuai dengan pesanannya.
Madilyn juga menikmati pemandangan tepat di sebelah dimana bathtubnya di letakkan. Sebuah jendela kaca yang menampakkan panorama pemandangan yang menyejukkan mata. Sejenak dia melepaskan pikiran dan keluh kesahnya. Aroma dari lilin yang di tempatkan di setiap sudut tempat dan beberapa di tempatkan di sebelahnya.
Setelah beberapa menit, ada yang mengetuk pintu Madilyn dan dia hanya membiarkan mereka masuk untuk membersihkan tubuhnya dan memandikan dirinya dengan aroma bunga yang sangat wangi serta meletakkan pelembab di tubuh Madilyn. Mereka memijat Madilyn yang sepertinya terlihat stress berat akhir-akhir ini. Madilyn sedikit membutuhkan perawatan-perawatan seperti ini.
Setelah semua selesai, dia memilih lingerie berwarna hitam dari barisan lingerie yang sudah disiapkan di lemarinya. Dia menutup matanya dengan tenang, tanpa ada pesan ataupun telpon dari siapapun, tanpa ada gangguan dari siapapun. Dia juga memainkan musik secara otomatis, "Just look up" salah satu lagu dari Ariana Grande yang sedang dia dengarkan saat ini, membuat dia sedikit sedih dan hampir meneteskan air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Personal Bodyguard
RomanceMadilyn Mclover bisa mendapatkan segalanya, kehidupannya yang glamour, mewah dan penuh kasih sayang sejak lahir, dia satu-satunya anak perempuan Carl Mclover, seorang penguasaha sukses dengan latar belakang kriminal yang membahayakan keluarganya. D...