"Keterlaluan!" Carlos emosi dan membuang ponselnya begitu saja di sofa,
"Apa yang terjadi, Carlos?" Helena yang melihat hal itu pun bertanya,
"Tiffany menutup telponnya dan dia mengatakan jika ada pekerjaan di rumah sakit. Dia memang tidak pernah memperdulikan aku. Aku akan menjemput dia, sudah lelah rasanya tidak diperhatikan." ucap Carlos yang masih emosi.
Helena tidak bisa berkomentar lagi karena dia berpikir Carlos memang benar jika Tiffany tidak perlu bekerja sampai malam-malam begini.
Carlos mendatangi rumah sakit pribadi dimana istrinya bekerja.
"Dimana dokter Tiffany Mclover?" tanya Carlos kepada salah satu resepsionis,
"Dia ada di ruang gawat darurat, pak. Bapak gak tau ya? Adik pak Carlos tadi terluka karena seseorang telah menikamnya." ucap resepsionis itu yang membuat Carlos terkejut bukan main. Carlos yang mendengar hal itu pun segera menuju ruang gawat darurat dan menemukan Liam berdiri disana dan terlihat tidak baik karena dia merasa bersalah tidak bisa melindungi Madilyn dengan baik.
"Carlos, ikut aku sekarang!" ucap Tiffany yang melihat suaminya masih panik. Tiffany tak bisa menjelaskan banyak karena dia harus mengambil darah suaminya yang cocok dengan golongan darah Madilyn.
"Katakan apa yang terjadi?" Carlos menuruti perintah istrinya dengan berbaring di kursi dan Tiffany mulai memasang peralatan untuk mengambil darah Carlos.
"Ntahlah, dia datang dengan Liam dan perutnya memang sudah tertusuk. Sepertinya dia sudah tergeletak agak lama jadi, dia kehilangan banyak darah. Lukanya juga agak dalam dan lebar. Menurut kamu siapa yang melakukan hal ini?" setelah selesai Tiffany melepaskan seluruh peralatan dan kembali ke ruang Madilyn untuk memberikan darah milik Carlos.
"Bagaimana ini terjadi, pengawal?" Carlos mendekati Liam dan bertanya.
"Dia berteriak di tempat parkir tadi dan ketika aku mencarinya, sudah ku temukan dia tergeletak dengan banyak darah tepat di samping mobil seseorang."
"Kamu yakin? Bukan kamu kan pelakunya? Karena bisa saja kamu mengarang semua cerita itu karena sebenarnya kamu mau membunuh Madilyn." Carlos mendekat dan menatap Liam dengan tatapan yang mencurigai dirinya,
"Noval, kamu jaga dia dan Gio kamu tetap disitu jaga Madilyn!" perintah Carlos kepada kedua pengawalnya karena dia tak mempercayai Liam.
Liam terpaku dalam diam. Dia tak bisa mengatakan apa-apa karena apa yang terjadi kepada Madilyn adalah salahnya. Dia ingin menjauh saja dari Madilyn karena dia tak ingin hal seperti ini terulang lagi karenanya akan tetapi, Liam masih mencintai gadis itu. Melihatnya terluka saja dia tidak sanggup apalagi harus membiarkan Madilyn sendirian dan dibunuh oleh musuh-musuh ayah Madilyn.
Liam ingin melihat Madilyn hanya untuk memastikan bahwa dia baik-baik saja dan masih hidup, akan tetapi, Noval terus menghalanginya dan menahannya di tempat. Karena sedikit kewalahan dengan sikap Liam yang terus memberontak dan memaksa masuk ke ruangan Madilyn. Noval terpaksa memborgol Liam dan membawanya ke mobilnya dibantu oleh Gio. Noval membawa Liam ke rumah Carl sesuai dengan perintah Carlos. Sedangkan, Gio kembali berjaga di depan kamar pribadi Madilyn.
***
"Mama, ngapain disini?" ucap Madilyn lirih yang baru tersadar,
"Mama khawatir sama kamu, sayang. Semalam kamu ditikam oleh seseorang, siapa itu? Liam, kah?" Madilyn yang baru tersadarkan diri pun tak bisa menjawab itu karena kondisinya masih lemah dan membutuhkan lebih banyak istirahat agar cepat pulih.
"Ma, bukan sekarang. Kamu kembali tidur aja." ucap Tiffany yang memberikan obat penenang agar Madilyn tidur dan tidak memikirkan hal-hal yang lain.
"Dia akan baik-baik saja kan?" tanya Helena memastikan,
KAMU SEDANG MEMBACA
Personal Bodyguard
RomanceMadilyn Mclover bisa mendapatkan segalanya, kehidupannya yang glamour, mewah dan penuh kasih sayang sejak lahir, dia satu-satunya anak perempuan Carl Mclover, seorang penguasaha sukses dengan latar belakang kriminal yang membahayakan keluarganya. D...