6

1.5K 64 1
                                    

Jangan lupa tekan bintang di pojok kiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa tekan bintang di pojok kiri.

~~~

"Bosan~"

Hari sabtu ini terasa begitu membosankan bagi Keyla. Dia cuma bisa berguling kesana kemari di atas kasurnya, ga jelas. Padahal dia punya calon suami, iya baru calon. Tapi kenapa hidupnya terasa begitu hampa? Lebay sekali.

Keyla sudah menghubungi Vania untuk sekedar berjalan jalan, tapi ternyata sahabatnya itu sedang asik berkencan dengan pacarnya. Keyla terus saja mengumpati Vania yang ternyata sudah mempunyai pacar. Lagipun sejak kapan sahabatnya itu punya pacar? Dia bahkan ga pernah memberitahunya!

Menghela nafas panjang, terus dia harus gimana sekarang? Menelpon Arvind dan mengajaknya jalan jalan? Jangan gila, dia bahkan ga punya nomor telpon nya!.

"Kangen abang" rengek Keyla kembali, dia merindukan abangnya. Sepertinya pergi ke apartement Andrian gapapa kan? Dari pada dia cuma di kamarnya melakukan hal yang ga jelas, lebih baik dia ke Andrian saja!.

Keyla dengan cepat bangkit dari kasurnya menuju kamar mandi untuk segera bersiap-siap.

Setelah semua sudah siap, Keyla keluar dari kamarnya ke arah anak tangga menghampiri Kirana, sekedar minta izin.

"MAMA AKU PERGI DULU YA"

Kirana yang berada di dapur tersentak kaget mendengar teriakan Keyla yang begitu melengking. "Mau kemana?." tanya Kirana sedikit berteriak.

"KE APARTEMENT ABANG"

"NGAPAIN KESANA?"

"AKU BOSAN DI KAMAR TERUS."

"YAUDAH HATI HATI."

"OKE MA." jawab Keyla yang sudah berada di dapur, tepat dimana Mamanya sedang memasak.

Rumah besar mereka dipenuhi suara teriakan Keyla dan Kirana, yang sudah seperti hutan. Pembantu disana menggelengkan kepalanya pelan melihat kelakuan Nyonya dan Nona Keyla, si tuan rumah. Padahal jarak mereka tidak begitu jauh, emang pada dasarnya emak dan anak sama aja!.

~~~

Keyla tersenyum ketika angin sore menerpa wajahnya lembut, sangat sejuk. Keyla berada di jalanan menuju apartemen Andrian, melewati jalan yang begitu sepi dengan memakai motor matic-nya.

Keyla menghentikan motornya dan menyipitkan matanya ketika melihat di depan sana terjadi tawuran. Menatap kejadian itu dengan wajah berseri seri. Bukankah bagus kalo Keyla ikut tawuran? Sebelum dia menikah, dia harus menikmati masa remaja satu ini.

"Keknya asik tuh, ikut ah mumpung gabut." ucap Keyla pelan turun dari motornya melangkahkan kakinya ketempat kejadian.

"IKUT DONG"

KEYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang