55

1.1K 20 0
                                    

🥰🥰

~~~

Semua menatap heran ke arah Farhan. Kenapa pria itu tetap kekeuh dengan pendiriannya? Lagi pula tidak ada salahnya Keyla ikut, kenapa Farhan melarangnya?

Keyla maju mendekat ke arah Farhan. "Lo kenapa sih, Han? Lo dendam sama gue?"

Farhan akhirnya menatap Keyla karena tak setuju. "Ngapain gue dendam sama lo?"

"Lah terus? Apa hak lo larang gue ikut, ha?"

"Gue ketua kelas, lo!"

Keyla menatap Farhan tak suka. "Emang kalau ketua kelas kenapa? Lo bisa seenaknya ngelarang orang gitu?"

Keyla menoleh ke arah teman sekelasnya secara bergantian sembari menunjuk. "Teman teman yang lain setuju gue ikut, kok lo engga? Lo emang ada dendam 'kan sama gue?"

Keyla sedikit berteriak kesal.

Entah kenapa Keyla begitu emosi sekarang. Mungkin pengaruh kehamilannya Keyla menjadi sedikit marah.

"Gue cuma gak mau lo kenapa - napa!" sentak Farhan tak sengaja. Farhan menghela napas kasar, ia membuang muka.

"Gue gak mau lo dan anak lo kenapa - napa." lanjutnya dalam hati.

Meskipun ia masih belum terima Keyla menolaknya, ia tidak bisa menyangkal bahwa ia takut Keyla kenapa - napa dengan bayinya.

"Lo kenapa jadi bentak gue?" tanya Keyla tidak terima di bentak. Lagian dia kenapa sih?

Semua orang hanya menatap mereka berdua dengan tatapan cengo. Aliya yang ada di samping Keyla berusaha memenangkannya.

Rafli menatap Farhan. "Lo kenapa dah sampai ngebentak Keyla kek gitu?"

Farhan berdehem. Ia tidak tau bahwa orang yang sedang hamil akan sensitif ini. Ia pun akhirnya menoleh ke arah Keyla.

"Maaf." ucapnya. "Tapi, lo tetap gak boleh ikut lomba!"

Keyla menatap Farhan tidak terima. Ia rasa ada yang tak beres dengan Farhan saat ini. Pria itu biasanya tidak memperdulikan apapun yang ia lakukan, selalu setuju dengan apa yang ia mainkan. Sekalipun itu main sepak bola atau main bola voly, Farhan tidak pernah melarangnya.

Tapi kenapa sekarang pria itu melarangnya? Keyla menatap Farhan dengan serius. Ada sesuatu yang berbeda di mata Farhan saat ini. Biasanya Farhan selalu menatapnya dengan hangat, sekarang tatapan pria itu seolah khawatir dengannya.

Keyla bergumam bingung dalam hati. Apa yang perlu di khawatirkan dalam dirinya? Keyla rasa tidak ada kecuali, tentang kehamilannya.

Keyla langsung terdiam shock, ia mengercapkan matanya. Tidak mungkin 'kan? Keyla menggeleng.

Mana mungkin? Farhan kalau semisal tau, dia dengar dari siapa?

Vania? Keyla saja tidak pernah melihat Vania dan Farhan saling berbincang.

"Gak mungkin dia tau 'kan, ya? engga lah, Pasti engga." Keyla menatap Farhan yang saat ini berbincang dengan Adit.

Keyla kembali menggeleng dengan tegas. Mana mungkin!

"Pokoknya gue tetap mau ikut main!"

Farhan langsung menoleh ke arah Keyla. "Batu banget, ya, lo?!"

Bukannya takut, Keyla malah menantang. "Apa lo?!"

Herlina dengan cepat menarik Keyla menjauh dari Farhan. "Udah udah! Kalian kenapa berantem, dah?"

Adit mengangguk setuju. "Hooh, emang kenapa kalau Keyla ikut, sih, Han? Gak ada salahnya, kok!"

KEYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang