Keyla berjalan masuk ke dalam rumah dengan lesu. Ia menatap sekitar, terlihat sangat sepi.
Keyla menghela napas berat, ia berjalan menaiki tangga dengan malas. Kenapa jadi seperti ini?
Dengan lesu, Keyla melepaskan tasnya di lantai begitu saja. Ia berjalan menuju kasur dan menjatuhkan tubuhnya di atanya.
Keyla kembali menangis, ia heran kenapa Arvind tiba - tiba bisa berubah seperti itu? Apakah ada sesuatu yang terjadi tanpa sepengatahuannya?
Tapi, apa? Ia rasa tidak ada. Lalu kenapa Arvind berubah?
"HUE, KENAPA SIH?"
"Aku ada salah, kah?"
Keyla terus meracau sampai akhirnya ia terlelap tidur.
Malamnya Keyla terbangun dari tidurnya, ia mengercap pelan sebelum akhirnya mulai turun dari kasur.
Ia keluar dari kamar, berharap ia dapat menemukan keberadaan Arvind. Namun, hasilnya nihil, dalam rumah tersebut tidak ada tanda - tanda kehadiran Arvind.
Keyla menghela napas lelah, ia bingung sekalipun penasaran dengan perginya Arvind dari rumah ini.
~~~
Cekrek!
Seseorang terlihat puas saat melihat hasil gambarnya yang memperlihatkan seorang wanita yang sedang mabuk dan mencium lawan jenisnya.
Orang itu kini menatap wanita tersebut, lalu tak lama ia berdecih sinis.
"Cih! Menjijikkan!"
Setelahnya, ia langsung pergi dari tempat haram itu.
~~~
Paginya, Keyla terbangun dengan lesu dan berjalan tergesa - gesa menuju kamar mandi.
Huek!
Keyla muntah, namun tidak ada yang keluar dari mulutnya. Keyla memegang kepalanya yang terasa pusing.
Ia luruh menyandar pada tembok sembari memegang kepalanya yang seolah ingin pecah.
Huek!
Keyla kembali berdiri dan mual di depan wastafel. Ia terus mual namun tidak ada yang keluar dari mulutnya.
"G-gue kenapa?" Keyla kembali duduk menyandar pada tembok. Ia kembali memegang kepalanya. "Pusing banget."
Tiba - tiba saja Keyla berpikir yang tidak tidak. Apa jangan - jangan hidupnya sudah tidak lama lagi? Keyla menggeleng pelan, tidak! Ia bahkan belum baikan dengan Arvind.
Lalu bagaimana ia bisa memberi tahu Arvind?
"Kakak, kepala aku pusing banget." adunya meskipun tidak ada Arvind di sana.
Rasanya tidak enak kala muntah namun tidak ada yang keluar dari mulut.
Keyla menekuk lututnya dan menaruh tangannya, ia menunduk dengan air mata yang membasahi wajahnya.
Keyla perlahan keluar dari kamar mandi setelah puas mengeluarkan isi perutnya meskipun hanya angin saja yang keluar.
Ia menoleh menatap jam, sudah pukul 07:12. Tidak mungkin ia bisa pergi ke sekolah dengan keadaan seperti ini.
Lagi pula tidak ada salahnya ia tidak ke sekolah satu hari saja. Sungguh Keyla tidak sanggup untuk pergi ke sekolah.
Keyla mengambil ponselnya untuk menghubungi Vania bahwa ia tidak dapat ke sekolah.
Vania sempat ingin menjaganya, namun Keyla melarangnya. Ia hanya ingin sendirian saja.
"Apa gue suruh Mama ke sini, aja, ya?" tanya Keyla pada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYLA [END]
Fiksi RemajaKeyla Salsabila. Gadis cantik berumur 17 tahun yang dijodohin dengan seseorang yang lebih tua enam tahun darinya. Memang sedikit tidak masuk akal, tapi gapapa, Keyla terima itu dengan lapang dada. Bagi Keyla perjodohan yang menimpanya itu sebuah ke...