33

1K 36 7
                                    

hai broo apa kabarr. moon maap yang sebesar besarnya saya engga bisa update setiap hari. Moga masih ada yang nungguin cerita saya ya.

sebelum di baca, mohon tekan bintang dan komen sebanyak - banyaknya😍😍

~~~

Keyla terus berlari dengan cepat di tengah teriknya matahari pagi. Saat pintu gerbang sekolah terlihat dari kejauhan, Keyla langsung sedikit lesu karena melihat pintu gerbang itu tertutup. Untuk memastikan, apakah sudah terkunci atau tidak, Keyla berjalan ke gerbang namun seketika matanya berbinar saat melihat masih ada sedikit celah untuk bisa masuk ke dalam sekolah.

Keyla menoleh ke kanan kiri memastikan tidak ada guru BK yang sedang mengawas.

Keyla menghela napas, guru BK dan Pak Satpam tidak ada. Keyla sedikit beruntung mempunyai tubuh yang kecil sehingga ia bisa dengan mudah masuk ke dalam.

Suasana sekolah terlihat sepi, karena mungkin ini sudah masuk jam pelajaran. Di perjalanan menuju kelas Keyla tak henti - hentinya mengumpati Arvind. Karena pria itu   tidak membangunkannya ia jadi terlambat ke sekolah dan lebih parah nya lagi Arvind malah dengan teganya meninggalkannya di rumah.

Tanpa sepengetahuan Keyla, Arvind memang berangkat sekolah terlebih dahulu. Entah karena apa Arvind cepat - cepat ke sekolah.

"Huh, untung engga ada guru!" Keyla mulai memperlambat jalannya. Menyeka keringatnya yang sedikit keluar.

"Awas aja nanti, bakal aku balas, Kak!" geram Keyla sendiri, sampai - sampai mengepalkan tangannya.

Bukannya bujukin istrinya yang lagi ngambek, Arvind malah membiarkannya dan tidak memperdulikannya. Keyla benar - benar geram dengan suaminya itu.

Karena terlalu asik mengoceh, Keyla sampai tidak memperhatikan jalannya sehingga menabrak seseorang.

"Aish! Siapa sih?!" kesal orang itu sambil menatap Keyla tajam.

"Eh sorry - sorry, gue gak sengaja." Keyla jadi heran, ini sudah jam masuk namun orang yang di depannya malah keluar kelas.

Marsya terdiam, orang yang tadi Keyla tabrak ternyata Marsya.

"Udah ya? Gue pergi dulu." Keyla memilih pergi dari pada meladeni Marsya. Keyla cukup tahu dengan sifat perempuan itu. Lagi pula Keyla saat ini tidak mood untuk mencari gara - gara dengan Marsya, lebih baik langsung pergi saja daripada menghadapi perempuan itu.

Sangat merepotkan!

Marsya tersenyum miring melihat kepergian Keyla. Sebentar lagi... tunggu saja Keyla!

Keyla kembali mempercepat langkahnya namun saat ingin melewati lapangan, seketika raut wajah Keyla berubah sinis. Di sana dapat di lihat bahwa Arvind sedang mengajar olahraga di lapangan.

Dengan sengaja, Keyla berjalan di tengah lapangan sehingga membuat pandangan Arvind langsung tertuju pada gadis itu. 

Rasanya Arvind ingin tertawa melihat gadisnya yang kini menatapnya sinis. Arvind memang tidak sengaja meninggalkan Keyla, pria itu cepat - cepat berangkat sekolah karena terdapat sesuatu yang membuat ia mau tidak mau harus cepat - cepat ke sekolah.

Baru saja ingin menegur Keyla, Arvind malah kalah cepat dengan Pak Eko yang merupakan guru BK yang sedang keliling sekolah dan tanpa sengaja melihat Keyla yang dengan santainya berjalan di tengah lapangan.

"HEI KAMU!!" tunjuk Pak Eko membuat Keyla seketika panik.

Keyla menunjuk dirinya sendiri. "SAYA PAK?"

"IYALAH EMANG SIAPA LAGI?! CEPAT KE SINI!!" panggil Pak Eko geram.

"Mampus!" gumam Keyla panik.

Keyla meneguk air ludahnya dengan susah payah. Rasanya Keyla ingin menangis saja sekarang, pasti sebentar lagi ia akan di hukum hormat kepada tiang bendera. 

KEYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang