~~~
Selepas kepergian Farhan. Keyla kembali duduk sambil menunduk. Air mata Keyla jatuh membasahi wajahnya.
Entah apa yang membuatnya sedih, tapi saat ini Keyla benar - benar ingin menumpahkan semua air matanya.
Arvind yang melihat tubuh Keyla bergetar pun segera mendekat. Tubuhnya kini sudah berada di depan Keyla dan langsung duduk di sampingnya.
Keyla yang berpikir itu Farhan pun menghapus air matanya. "Kenapa, Han? Ada yang kelupaan?"
Keyla menoleh dan melihat Arvind yang sudah memandang datar ke arahnya. Keyla menatap sosok di depannya dengan wajah terkejut dan juga takut.
Arvind? Benar kah yang ada di hadapannya ini suaminya?
Sungguh Keyla berpikir bahwa yang ada di depannya ini sosok hantu yang menyerupai Arvind.
"Ha? Ini karena gue terlalu kangen apa gimana. Loh kok ada Kakak?" gumam Keyla pelan namun mampu di dengar oleh Arvind.
Sebuah senyuman tersungging di bibir Arvind mendengar ucapan Keyla.
Melihat sosok yang ada di hadapannya ini tersenyum membuat Keyla tentu saja merinding.
Keyla menutup matanya dengan tangan berharap saat membukanya sosok yang ada di depannya ini sudah menghilang.
Arvind mengerutkan keningnya melihat tingkah Keyla. Ia terkekeh pelan dan terdengar sangat menyeramkan di telinga Keyla.
"Aish! Kenapa engga pergi - pergi, sih?" dengus Keyla masih dengan menutup matanya dengan tangan.
"Kamu usir saya?"
Mendengar itu Keyla langsung membuka matanya. Ia mengercap pelan. "Emangnya hantu bisa bicara, ya?"
Mengetahui pemikiran Keyla, Arvind langsung menjitak kepalanya.
"Kamu sangka saya hantu?"
Keyla kembali mengercapkan kedua matanya. "Ini beneran Kakak?"
Arvind terkekeh sembari menggeleng pelan. "Kamu ngapain ada di luar malam - malam gini? Engga takut di gigit hantu?"
"Hantunya Kakak!" seru Keyla sembari mendengus pelan.
"Enak aja kamu!"
Keyla tetap menatap Arvind dengan kesal. "Kakak kemana aja? Nginap di rumah Bu Bryli, ya?"
"Kakak tega banget! Tadi pagi aku sakit tau! Kepala aku pusing terus mual - mual."
"Kayaknya cuma aku deh yang punya suami engga ada pengertiannya sama sekali."
"Istrinya sakit dia malah jalan sama cewek lain!"
Keyla mengoceh terus menerus membuat Arvind tidak dapat mengeluarkan satu kata pun.
"Pokoknya aku marah sama Kakak!"
Arvind berusaha mungkin menahan kekehan nya agar tidak membuat Keyla semakin marah kepadanya.
"Maaf, tapi Kakak engga pernah jalan sama Bryli."
Keyla langsung menatap Arvind dengan sinis. "Bohong! Perlu aku buktiin?"
Keyla langsung menarik tangan Arvind dan berjalan cepat menuju kamar mereka. Hal itu karena ponsel Keyla berada di sana, ia harus membuktikannya.
Arvind yang di tarik seperti itu hanya bisa pasrah dan tersenyum.
Sesampainya di kamar, Keyla langsung melepaskan Arvind dan mengambil ponselnya. Setelah beberapa menit, Keyla langsung meletakkan ponselnya di depan wajah Arvind.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYLA [END]
Fiksi RemajaKeyla Salsabila. Gadis cantik berumur 17 tahun yang dijodohin dengan seseorang yang lebih tua enam tahun darinya. Memang sedikit tidak masuk akal, tapi gapapa, Keyla terima itu dengan lapang dada. Bagi Keyla perjodohan yang menimpanya itu sebuah ke...