44

896 28 0
                                    

hai bro, bantu vote dan komen.
~~~

Keyla keluar dari kelas setelah pamit kepada guru untuk ke toilet, Dari tadi Keyla terus kepikiran dengan cerita Vania.

Gadis itu sedikit tidak percaya dengan apa yang di ucapkan Vania. Namun, saat tau bahwa Vania mendengarnya dari Rey Keyla akhirnya sedikit percaya mengingat Rey sahabat SMA Arvind.

Meskipun begitu, Keyla masih sedikit ragu. Ia masih ingat betul di mana Arvind pernah berkata bahwa ia adalah satu - satunya wanita yang pertama kali dekat dengan Arvind.

Lalu cerita Vania? Apakah Arvind berbohong padanya?

Keyla menghela napas berat, gadis itu berjalan cepat menuju toilet, ia ingin menelpon Arvind sebelum kembali masuk belajar.

Keyla menutup pintu toilet, gadis itu mengambil headphone nya lalu menekan nomor Arvind.

Pada deringan pertama Arvind tidak mengangkatnya, mungkin suaminya sedang sibuk.

Namun, pada deringan kedua, Arvind akhirnya mengangkatnya.

Keyla sedikit menggigit kukunya gugup, padahal niatnya tadi ia ingin memarahi Arvind karena sudah membohonginya. Tapi, sekarang ia malah tidak mempunyai keberanian dengan itu.

Ia juga sebenarnya ingin menanyakan masa lalu Arvind dengan Bryli. Tapi, kalau Arvind marah gimana?

Persetan dengan itu, Keyla sangat penasaran sekarang!

"Halo? Kenapa?"

Mendengar suara Arvind membuat Keyla menelan ludah gugup,

Keyla diam beberapa saat membuat Arvind yang berada di seberang sana bingung.

"Halo, Keyla? Kamu baik - baik saja?"

Terdengar suara Arvind dengan sedikit panik. Keyla akhirnya berbicara.

"Kakak di mana? Kakak sibuk?"

"Saya sebentar lagi akan pergi mengajar."

Mendengar itu, Keyla mengurungkan niatnya untuk bertanya kepada Arvind tentang masa lalu pria itu. Ia juga mengurungkan niatnya untuk memarahi Arvind karena sudah membohonginya.

Mungkin sebaiknya ia dan Arvind berbicara di rumah saja agar tidak ada yang melihat atau mendengar pembicaraan mereka.

"Ohh gituu~" Keyla kembali menggigit kukunya,

"Kenapa, hm?" tanya Arvind sedikit heran. "Ada sesuatu yang mau kamu sampaikan?"

Keyla sedikit menggigit bibirnya saat mendengar suara Arvind yang melembut. Ia tidak akan kuat jika Arvind berbicara dengan lembut kepadanya!

"Ah gapapa, Kak! Tadi aku tiba - tiba kangen sama Kakak!!" seru Keyla dengan riang.

Arvind tersenyum kecil. "Saya juga."

Mulut Keyla menganga kecil. "HAH APA? BENERAN?"

Arvind terkekeh mendengar teriakan Keyla. "Kenapa terkejut? Saya bahkan ingin melihatmu sekarang."

"KALAU BEGITU AYO KETEMU SEKARANG JUGA!"

Arvind tersenyum. "Gak bisa, saya akan mengajar sekarang."

Keyla mengerucutkan bibirnya, "Yaudah deh kalau gitu."

"Kita bisa bertemu saat pulang nanti."

"Iya," lesu Keyla.

"Yaudah kalau gitu saya tutup telponnya."

Keyla mengerucutkan bibirnya. "Iya."

"Jangan cemberut, nanti cantiknya hilang."

KEYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang