24

1.2K 51 9
                                    

halo? jangan lupa tekan bintang dan komen pren.

~~~

Keyla berjalan di koridor kelas sebelas dengan senyum lebar. Soal Arvind? Pria itu tidak jadi pulang karena Keyla yang terus - terusan melarangnya. Akhirnya Arvind pasrah dan menunggu Keyla di ruang kepala sekolah.

Keyla mengerutkan keningnya ketika melihat pintu kelas XI MIPA 3 tertutup. Perlahan Keyla membuka pintu itu dan seketika meringis, melihat Bu Diana, guru matematika berdiri di depan kelas mengajar. Berapa lama dia izin? Kenapa Bu Diana sudah masuk padahal mata pelajaran matematika berada pada jam kedua. Itu berarti Keyla bolos pada jam pertama?

"Dari mana?"

Keyla melangkahkan kakinya mendekat ke arah Bu Diana.

"Maaf Bu, saya dari UKS." Dengan terpaksa Keyla berbohong dari pada ia mendapatkan hukuman dari guru cantik itu.

"Kamu sakit?"

"Cuma sedikit pusing aja, Bu."

Bu Diana mengangguk dan tersenyum, mempersilahkan Keyla duduk.

Keyla menghela napas lega dan berjalan ke arah bangkunya. Di sana ia dapat melihat Vania yang menatap dirinya dengan wajah ingin tahu.

"Katanya izin ke toilet? Mana izin nya lama banget lagi. Lo alpa di jam pertama tau." beritahu Vania.

Keyla meringis kaku. "Iya gitu, deh. Tadi kepala gue sakit banget. Makanya ke UKS."

"Sekarang masih sakit, gak?"

"Udah engga." Keyla cengengesan.

Bohong tentang dia yang sakit kepala. Yang ada malah sehat - sehat aja dan seneng karena habis berduaan dengan Arvind di taman belakang sekolah.

Keyla mengambil buku dari dalam tas dan memperhatikan Bu Diana yang sedang menjelaskan di depan kelas. Suasana di kelas hening membiarkan Bu Diana menjelaskan dengan tenang. Terus begitu hingga suara bel istrahat kedua terdengar.

~~~

Keyla keluar dari kelas ketika sudah sepi. Tadi Vania sempat mengajaknya pulang bersama namun, Keyla menolak dengan alasan ingin pulang lebih lambat karena ada urusan.

Keyla celingak - celinguk di depan pintu ruang kepala sekolah. Mencoba mencari keberadaan Arvind. Tapi di sana hanya ada kertas yang menumpuk tanpa ada seseorang di dalamnya.

Keyla mencebik. "Kemana, sih? Jangan - jangan Kak Arvind ninggalin aku lagi?"

"Saya di belakang kamu."

Keyla tersentak mendengar suara Arvind dengan reflek berbalik membuat dahinya menyentuh dada bidang Arvind. Ini terlalu dekat!

"Aduh!" Keyla mengusap dahinya pelan.

"Sejak kapan Kakak di sini?"

"Sejak tadi." Arvind mundur sedikit memberi jarak.

"Ayo pulang."

"Ayo!" seru Keyla seraya menggenggam tangan Arvind mengayunkan-ayukan di udara.

Saat sudah hampir sampai di parkiran. Mata Keyla menangkap sosok Farhan yang masih duduk di atas motornya.

Keyla menghentikan langkahnya, aduh, kenapa Farhan masih di sini? Padahal sekolah sudah sepi.

"Kenapa?" tanya Arvind heran. Langkahnya pun ikut terhenti karena Keyla.

"Ada ketua kelas aku. Nanti kalau dia liat kita 'kan, bahaya!"

Melihat Farhan yang ingin menoleh, Keyla dengan cepat menarik Arvind sembunyi di balik tempat sampah seraya berjongkok.

KEYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang