PPPPP BROO.
selamat membaca!~~~
"Keyla, buka pintunya!" teriak Arvind dari luar kamar sambil terus mengetok pintu.
Keyla meringkuk di atas kasur. Tidak mendengarkan Arvind yang sepertinya terdengar marah. Gadis itu hanya menangis sambil terus mengucapkan kata maaf buat Marsya.
Keyla masih tidak menyangka dengan apa yang di ceritakan oleh Kirana. Rasanya Keyla benar - benar marah pada Mamanya itu karena sudah menyembunyikan hal yang begitu penting baginya. Apalagi mengingat bagaimana jahatnya Papanya pada Mama Marsya.
Tapi Keyla juga tidak mungkin marah pada Papanya yang mungkin saat ini sudah tenang di atas sana.
Brakk!!
Suara pintu yang di dobrak tidak membuat Keyla mengangkat kepalanya. Gadis itu masih menangis tersedu - sedu sampai tidak menyadari bahwa Arvind menghampirinya.
Ya, orang yang mendobrak pintu itu, Arvind. Merasa kesal karena Keyla yang tidak membuka pintu. Saat masuk Arvind malah menyaksikan Keyla yang tengah meringkuk sambil menangis.
"Kenapa?" Arvind berdiri di samping kasur sambil mengelus rambut Keyla.
Keyla mendongak dengan mata sembabnya dan langsung saja memeluk perut Arvind dengan erat.
"Kakak" isak Keyla pelan.
Arvind duduk di tepi kasur dan itu membuat Keyla semakin memeluk Arvind, tak ingin melepaskannya.
"Kamu kenapa?"
Meskipun sedikit ragu namun tetapi akhirnya Arvind membalas pelukan Keyla. Menenangkan istri kecilnya dalam pelukan.
"Papa" jawab Keyla dengan suara kecil. Untungnya Arvind dapat mendengarnya.
Awalnya Arvind bingung dengan apa yang Keyla ucapkan. Pria itu berpikir bahwa Keyla merindukan Varo.
"Kamu merindukan Papa? Mau bertemu dengannya?" Arvind kira Keyla merindukan Varo. Jadi Arvind berinisiatif menawarkan.
Keyla menggeleng dalam pelukan Arvind. "Bukan Papa Varo."
Kening Arvind berkerut bingung. "Terus siapa?"
Keyla akhirnya mendongak dan melihat raut wajah Arvind yang tengah kebingungan.
"Papa Edgar."
Arvind terdiam sesaat. Tentunya Arvind tahu siapa yang Keyla maksud.
"Kamu merindukannya?"
Keyla mengangguk pelan. "Tapi aku merasa kecewa padanya." Keyla kembali memeluk Arvind.
"Huh? Kenapa?"
Arvind membawa Keyla ke pangkuannya. Sehingga dapat dengan mudah melihat wajah Keyla. Arvind hanya ingin Keyla menjelaskannya padanya.
Keyla sedikit terpekik saat tubuhnya di angkat oleh Arvind. Gadis itu menunduk merasa malu. Bahkan di saat seperti ini, Keyla tetap merasa malu di perhatikan oleh Arvind.
Arvind memegang dagu Keyla agar dapat melihat wajah istrinya.
"Kenapa?"
Melihat raut wajah Arvind, akhirnya Keyla menceritakan semuanya pada suaminya dengan tangan yang memainkan rambut Arvind. Gadis itu menceritakan semuanya, mulai awal hingga akhir, tidak ada yang Keyla lupakan.
Setelah membutuhkan beberapa waktu, akhirnya Arvind paham kenapa Keyla keluar dari rumah Kirana dengan air mata yang berlinang.
"Aku kecewa dengan Papa dan marah pada Mama."
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYLA [END]
Teen FictionKeyla Salsabila. Gadis cantik berumur 17 tahun yang dijodohin dengan seseorang yang lebih tua enam tahun darinya. Memang sedikit tidak masuk akal, tapi gapapa, Keyla terima itu dengan lapang dada. Bagi Keyla perjodohan yang menimpanya itu sebuah ke...