30

1.3K 60 1
                                    

Hai saya kembali lagi. Selamat membaca!

~~~

"Potek hati gue pas tau Pak Arvind udah punya istri." lesu Vania menelengkupkan kepalanya di atas meja.

"Sabar..." ucap Keyla, padahal ia tengah tersenyum bangga sekarang.

Aliya terkekeh. "Tapi, tadi kalian liat muka Marsya, gak?"

Vania yang mendengar itu langsung duduk tegak dan tersenyum lebar. Gadis itu tertawa mengingat wajah Marsya yang merah. Antara kesal dan malu karena sudah di tolak oleh Arvind.

"Merah banget anjir! Pasti malu, tuh."

Herlina tertawa. "Bener! Sumpah gue kalau jadi Marsya udah malu banget sih."

"Mana engga terima lagi waktu tau Pak Arvind udah punya istri."

"Bener - bener. Sok banget mau jadi selingkuhannya."

"Kalau Pak Arvind beneran nerima Marsya jadi selingkuhannya. Siap - siap aja sih bakal gue cincang!!" geram Keyla tanpa sadar mengepalkan kedua tangannya di udara.

Mereka bertiga serentak menatap Keyla aneh. Kenapa gadis itu yang jadi marah padahal Keyla dan Arvind tidak punya hubungan apapun.

"Lah napa dah? Emang Pak Arvind siapa nya elo?"

Mendengar itu Keyla langsung gelagapan. Menyengir kaku sambil menggaruk tengkuknya.

"I-iya Pak Arvind 'kan wali kelas kita! Jadi jangan sampe dong kalau Pak Arvind selingkuh sama Marsya padahal udah punya istri." jelas Keyla cepat - cepat agar mereka tidak salah paham.

Mereka semua mangut - mangut mendengar penjelasan Keyla. Tak ingin terlalu memperdulikan Keyla mereka kembali membicarakan tentang Marsya, mulai saat di lapangan tadi hingga perlakuan Marsya saat menembak pacar Herlina.

"Eh - eh kalian penasaran gak sih sama istri Pak Arvind?" celetuk Herlina tiba - tiba.

Keyla yang tadinya tertawa, seketika langsung diam mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Herlina. Gadis itu menatap Vania dan Aliya yang terlihat berpikir.

Apalagi di lihat dari tampang Arvind yang begitu mempesona, pasti istrinya juga menawan dan sangat cantik.

"Emang kenapa sih kalian mau tau?" tanya Keyla penasaran.

"Ya'kan Pak Arvind ganteng pasti istrinya juga cantik."

Keyla yang mendengarnya sudah besar kepala, gadis itu seketika merapikan rambutnya agar terlihat cantik.

"Emang gue secantik itu, ya?" tanya Keyla dengan senyum yang malu - malu. Keyla terus saja mengucapkan kalimat yang selalu membuat ketiga temannya melongo.

Lama - lama kalau Keyla terus ceplas ceplos, rahasia nya tak akan aman lagi.

"Maksud lo?" heran Aliya.

"Lo napa dah? Dari tadi keknya lo selalu bertingkah jadi istri Pak Arvind. Halu ya lo? Atau lo suka sama Pak Arvind?"

Vania melotot. "Heh jangan lah! Dia 'kan udah punya istri. Meskipun gue sakit hati tapi jangan sampe jadi pelacur, ya!"

Mulut Keyla mengaga lebar. Kenapa malah ia jadi di tuduh seperti ini? Gadis itu sebenarnya geram ingin memberitahu hubungannya dengan Arvind.

"Key-" panggil Herlina membuat Keyla menoleh kepadanya.

"Lo pasti lagi ngehalu jadi istrinya Pak Arvind 'kan? Sadar Keyla, Pak Arvind bilang dia udah punya istri!" Herlina menjentikkan tangannya agar Keyla kembali pada alam sadar.

KEYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang