14

1.4K 50 3
                                    

haii, selamat membaca!

~~~

Hari ini Arvind pulang lebih cepat dari biasanya. Entah apa yang membuatnya pulang begitu cepat, padahal di kantor lagi banyak - banyak nya masalah.

Setelah memarkirkan mobil di halaman, Arvind masuk ke dalam rumah dengan menenteng tas kerjanya.

"Hahh...."

Arvind menghela napas panjang, hari ini begitu melelahkan. Apalagi dia harus menghadapi sang sekretaris yang begitu ceroboh.

Arvind menutup pintu kamar dengan sedikit keras. Arvind berjalan ke arah kamar mandi, berniat membersihkan diri.

Tak lama Arvind keluar dengan memakai baju santainya. Arvind keluar dari kamar dan berjalan menuruni tangga.

Saat sudah berada di ruang tengah. Kening Arvind berkerut mendengar suara motor sport. Motor siapa itu?

Dengan penasaran Arvind beranjak ke pintu utama, Arvind sedikit mengintip di cela - cela jendela melihat Keyla dan orang asing yang sedang berbincang.

Siapa pria itu? Mata Arvind menatap tajam pria yang kini tersenyum pada Keyla. Setelah melihat pria itu pergi, Arvind membuka pintu dan berjalan ke teras rumah.

"Siapa?"

Keyla terkejut mendengar suara berat Arvind. Dengan kaku Keyla berbalik menghadap Arvind seraya tersenyum paksa.

"Kakak tumben banget pulang cepat?"

"Siapa?"

Arvind mengabaikan pertanyaan Keyla dan masih mempertahankan wajah datarnya, matanya menatap tajam gadis itu.

Keyla menggaruk kepala canggung, kenapa tatapan Arvind begitu intimidasi?

"Itu ketua kelas aku"

"Kenapa?"

"Kenapa apanya?" bingung Keyla, Arvind selalu saja berbicara singkat dan itu membuat Keyla tidak mengerti.

Arvind menghela napas "Kenapa pulang bareng dia?"

"Soalnya Farhan tadi nawarin nebeng, yaudah aku terima aja. Lagian gratis kok" cengir Keyla kaku.

Arvind diam, menatap Keyla lama. Lalu tanpa banyak bicara Arvind berlalu dari sana dan masuk ke dalam rumah.

Keyla melongo melihat Arvind yang pergi begitu saja, suaminya itu kenapa sih? Keyla kembali menggaruk kepala bingung.

Keyla pun berjalan masuk mengikuti langkah Arvind mengekori suaminya dari belakang. Ternyata langkah Arvind membawa mereka ke kamar.

Melihat Arvind yang terus saja bungkam, Keyla mengangkat bahu acuh. Keyla berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Arvind kembali menarik menghela napas panjang, kepala Arvind menoleh ke arah pintu kamar mandi dan menatapnya lama. Melihat pintu yang akan terbuka, cepat - cepat Arvind kembali menghadap depan.

"Kakak"

Tidak ada jawaban dari Arvind. Pria blasteran Spanyol itu tetap saja diam tidak menjawab panggilan Keyla.

Keyla mengerutkan kening nya, merasa aneh dengan sikap Arvind. Memang suaminya itu pendiam dan juga dingin. Tapi, sekarang sikap Arvind benar - benar membuat Keyla bingung.

"Kakak!" panggil Keyla sekali lagi, tapi Arvind tetap bungkam.

Keyla berjalan ke arah kasur dimana sang suami berada. Tangannya terangkat memukul bahu Arvind pelan.

KEYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang