49

1K 30 0
                                    

"Kalian dari mana aja?"

Hal pertama yang Keyla dan Vania dapatkan saat memasuki kelas adalah pertanyaan dari ketua kelas.

Keyla dan Vania cengengesan tidak berdosa. "Dari rooftop."

"Kalian udah pintar bolos, ya?" Farhan menggeleng kepala. "Tadi kalian di alfa sama Bu Bryli."

Vania mengangguk acuh. "Biarin, eneg banget gue liat mukanya."

Farhan mengalihkan pandangannya ke Vania, ia menatap Vania dengan heran. Berpikir, kenapa Vania berkata seperti itu? Bukannya Vania suka saat pembelajaran Bu Bryli?

Farhan menatap Keyla dan di balas dengan cengiran. Sepertinya, Keyla sudah memberi tahu semuanya pada Vania.

"Lo udah tau?" tanya Farhan.

"Maksud lo?"

Vania mengerutkan keningnya, apa maksud Farhan berkata seperti itu? Lama ia berpikir, sampai akhirnya ia langsung menatap Keyla dengan memicingkan matanya.

"Hehe, Farhan udah tau dari dulu." cengir Keyla tidak berdosa.

Vania melotot, "APA?"

Sebelum Vania kembali berteriak, Keyla langsung menutup mulut gadis itu. "Syutt, jangan ribut."

Karena tidak terima, Vania langsung menarik Farhan dan Keyla keluar kelas. Ia membawanya ke kantin.

"Eh lo ngapain tarik tarik gue?" ucap Farhan tidak terima.

Saat ini masih jam masuk, Farhan takut guru mereka segera datang ke kelas.

"Ih, kok bisa lo lebih dulu tahu tentang Keyla dari pada gue?" Tentunya Vania tidak terima, ia pikir hanya dirinya saja yang mengetahui rahasia Keyla.

Ternyata ada Farhan yang lebih dulu mengetahuinya.

"Iya bisa lah, orang dulu lo yang suruh gue antar Keyla ke rumahnya."

Vania mengerutkan keningnya, "Jadi saat itu lo udah antar Keyla ke rumah barunya?"

Farhan hanya mengangguk saja. "Tapi waktu itu gue belum tau, sih."

Vania mengerucutkan bibirnya, "Lo tega banget!" rajuk Vania pada Keyla.

Keyla menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Ya 'kan dulu ituu, hmmm, ituu gue takut lo engga percaya, hehe."

Vania mencibir pelan. "Tapi 'kan lo bisa buktiin."

Farhan menggeleng melihat Keyla yang berusaha membujuk Vania yang masih enggan melihat Keyla.

Farhan berdiri. "Udalah, gue balik dulu."

Keyla dan Vania kompak melihat Farhan membuat cowok itu menahan senyumnya.

"Yah kenapa? Sentar dulu elah. Masih banyak yang mau gue tagi!" seru Vania mencoba menahan Farhan.

"Tagi - tagi emang gue punya utang sama lo!" cibir Farhan tidak terima.

"Utang cerita!"

Keyla hanya diam menatap mereka berdua yang masih adu mulut. Padahal Vania bisa bertanya kepadanya karena ia juga pasti mengetahuinya.

Farhan juga tidak berinisiatif memberi tahu Vania bahwa Keyla tentunya juga tau.

Keyla menggeleng pelan, sudahlah terserah mereka saja.

Farhan segera memutuskan omongan, karena jika sudah adu mulut dengan Vania pasti tidak akan ada habisnya.

"Udah gue mau masuk! Lo kalau mau bolos engga usah ajak gue!"

KEYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang